Timnas Irak Khawatirkan Cuaca Panas Jakarta Hambat Performa Saat Lawan Indonesia
![Timnas Irak Khawatirkan Cuaca Panas Jakarta Hambat Performa Saat Lawan Indonesia](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_8001717558583Snapinsta_app_447511126_18420971494069591_4724665161067456249_n_1080.jpg)
Tim nasional Irak menjalani latihan di Jakarta. Foto: Instagram@iraqfootballpod
PINUSI.COM - Federasi Sepak Bola Irak (IFA) mengungkapkan kekhawatiran terkait cuaca panas di Jakarta, khususnya pada siang hingga sore hari.
Kekhawatiran ini
muncul jelang laga Timnas Indonesia vs Irak di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan ini dijadwalkan digelar pada 6 Juni 2024, mulai pukul 16.00 WIB.
Baca Lainnya :
IFA menyatakan, kondisi cuaca panas di Jakarta dapat menjadi tantangan bagi para pemain.
Para pemain Irak
sudah merasakan tantangan cuaca ini saat menjalani latihan di Jakarta pada
Senin 3 Juni 2024 malam, di Lapangan A Senayan.
Meski latihan
diadakan pada malam hari, suhu dan kelembaban yang tinggi tetap membuat para
pemain Irak harus beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Baca Lainnya :
"Timnas Irak berlatih di tengah kelembaban udara di Jakarta yang mencapai 91 persen."
"Mungkin akan sangat sulit saat pertandingan, karena tingkat kelembapan meningkat dari waktu ke waktu."
"Mungkin akan meningkat lebih tinggi."
"Atmosfer Jakarta (saat sesi latihan) mengalami hujan yang meluas, beberapa berawan, dan suhu naik hingga 31 derajat Celcius," tulis IFA, dikutip dari laman Facebook-nya, Selasa (4/6/2024).
Baca Lainnya :
Para pemain Irak juga menghadapi tantangan cuaca Jakarta yang diprediksi berawan, dengan suhu mencapai 33 derajat Celsius, saat laga melawan Indonesia.
Kondisi ini jelas
menjadi tantangan bagi tim Irak, sementara para pemain Garuda sudah terbiasa
dengan suhu panas Jakarta, memberikan keuntungan bagi tuan rumah.
Sebelumnya, pertandingan Indonesia vs Irak dijadwalkan berlangsung pada pukul 19.30 WIB.
Namun, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji baru-baru ini mengkonfirmasi pertandingan dimajukan menjadi pukul 16.00 WIB.
Keputusan ini
dianggap menguntungkan Indonesia yang lebih mudah beradaptasi dengan kondisi
cuaca tersebut. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fauzi Firmansyah