search:
|
PinNews

Joint Call! Pabrik Petrochemical Terbesar Asia Bakal Dibangun di Kaltara

Selasa, 18 Jun 2024 14:11 WIB
Joint Call! Pabrik Petrochemical Terbesar Asia Bakal Dibangun di Kaltara

Luhut Binsar Pandjaitan menemui sejumlah tokoh berpengaruh di China. Mereka diajak berinvestasi membangun kawasan di Indonesia, khususnya Kalimantan Utara. Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan


PINUSI.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Luhut Pandjaitan bertandang ke China. Sejumlah langkah investasi dibahas. 

Kalimantan Utara kini menjadi prioritas selain ibu kota Nusantara. Pemerintah menarget kawasan industri di provinsi termuda Kalimantan itu selesai dalam empat tahun.

"Dari pertemuan dengan NDRC (National Development and Reform Commission) kita berharap satu bulan ke depan sudah bisa 'di-groundbreaking'," jelas Luhut dikutip dari Antara, Selasa (18/6). 

Luhut memastikan konstruksi megaproyek sudah dilakukan. Sekali lagi, ia menargetkan dalam kurun empat tahun dapat selesai. 

Sejak Rabu (12/6), Luhut mengunjungi sejumlah kota. Seperti Beijing, Jilin dan Shanghai. 

Orang kepercayaan Jokowi ini menemui sejumlah tokoh berpengaruh di China. Mulai dari Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University hingga para pengusaha asal Tiongkok.

"Salah satunya di sana akan menjadi pabrik 'petrochemical' terbesar di Asia," ungkap Luhut.

Dalam pertemuan dengan Kepala NDRC Zheng Shanjie, Rabu (15/6), Luhut meminta agar NDRC dapat mendukung implementasi kawasan industri Kaltara tersebut.

Kawasan industri di Kaltara tersebut juga sempat dibicarakan dalam pertemuan bilateral Presiden Joko WIdodo dan Presiden China Xi Jinping pada 27 Juli 2023.

Salah satu pembahasan keduanya adalah "joint call" perusahaan di bidang petrokimia dan PLTA di Kaltara.

Kawasan Industri Hijau seluas sekitar 30 hektare di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut diperkirakan memiliki nilai investasi hingga 132 miliar dolar AS. Proyek itu hanya berjarak 185 km dari Ibu Kota Nusantara (IKN).

Salah satu proyek yang akan dibangun di kawasan tersebut yaitu pabrik petrokimia yang akan menjadi pabrik petrokimia terbesar di Indonesia. Kapasitasnya mencapai 4x16 juta ton per tahunnya.

Selain itu ada juga rencana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) alumina dengan kapasitas tiga juta ton. Masih ada rencana pendirian pabrik besi dan baja (iron and steel) dengan kapasitas lima juta ton per tahun.

Selanjutnya rencana pabrik baterai kendaraan listrik maupun pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) akan dibangun dengan kapasitas 265 Giga Watt hour (GWh).

Terakhir adalah rencana pembangunan pabrik polycristalline silicon dengan kapasitas 1,4 juta ton.



Editor: Fahriadi Nur

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook