search:
|
PinNews

Program Makan Siang Gratis Disebut Baru akan Diberikan pada 2029, Komandan TKN Prabowo-Gibran: Tidak Benar

Fauzi Firmansyah/ Sabtu, 17 Feb 2024 12:30 WIB
Program Makan Siang Gratis Disebut Baru akan Diberikan pada 2029, Komandan TKN Prabowo-Gibran: Tidak Benar

Beredar misinformasi yang mengatakan program makan gratis yang diusung Prabowo-Gibran, baru akan dilaksanakan pada 2029. Foto: Instagram@prabowo


PINUSI.COM – Beredar misinformasi yang mengatakan program makan gratis yang diusung Prabowo-Gibran, baru akan dilaksanakan pada 2029.

Menanggapi isu tersebut, Budisatrio Djiwandono, Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengatakan hal tersebut tidak benar.

“Isu yang menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dijalankan pada 2029 itu tidak benar."

"Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran, dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden,” kata Budisatrio lewat keterangan pers, Jumat (16/2/2024).

Budisatrio mengatakan hal tersebut berawal dari pernyataannya yang dipotong dan dihilangkan konteksnya pada Desember lalu.

“Pernyataan saya di awal Bulan Desember dipotong dan dihilangkan konteksnya."

"Seolah-olah saya menyatakan program makan siang dan susu gratis baru terlaksana pada 2029."

"Padahal yang benar adalah, program makan siang gratis baru mencapai target maksimalnya menjangkau 82,9 juta anak pada 2029,” jelasnya.

Budisatrio juga menjelaskan, program makan gratis akan dilaksanakan secara bertahap dan dengan skala prioritas.

“Jadi tidak langsung 82,9 juta anak mendapatkan program ini pada tahun 2025."

"Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama.”

“Lalu pada tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya, jumlahnya akan terus ditambah."

"Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima program makan siang dan susu gratis pada 2029."

"Nah, pernyataan saya di bagian ini yang dipotong dan dihilangkan,” tuturnya.

Budisatrio juga mengatakan, TKN telah memantau misinformasi tersebut pada masa tenang pemilu.

“Kami menduga ini bagian dari misinformasi yang sengaja disebarkan di masa tenang kampanye lalu."

"Padahal pernyataan saya yang dipotong tersebut adalah pernyataan di tanggal 4 Desember, lalu dimunculkan kembali tanggal 13 Februari, lebih dari dua bulan kemudian,” ulas Budisatrio. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fauzi Firmansyah

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook