Menteri LHK Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Masih Buang Limbah ke Sungai Cileungsi
![Menteri LHK Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Masih Buang Limbah ke Sungai Cileungsi](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_80017074442587us44ojq.png)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, angkat bicara terkait terus-menerusnya pencemaran Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Google
PINUSI.COM - Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih
mengalami pencemaran limbah yang menyebabkan airnya berwarna hitam dan berbau
tak sedap.
Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyatakan keheranannya atas fakta masalah pencemaran Sungai Cileungsi belum terselesaikan, meskipun
sudah lama dibereskan.
"Masalah ini sudah lama diupayakan penyelesaiannya, tapi masih belum ada hasil yang memuaskan."
Baca Lainnya :
"Permasalahan terus muncul," ujarnya usai menghadiri kegiatan 'Kick Off dan Sosialisasi Rencana Operasional Indonesia FOLU Net Sink di Bogor, Rabu (7/2/2024).
Siti Nurbaya menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya Direktorat
Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), telah
melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam beberapa
tahun terakhir.
"Tim kami telah
berulang kali turun ke lapangan untuk menangani masalah ini dengan
serius," tambahnya.
Siti berjanji memerintahkan jajarannya untuk bertindak tegas terhadap
perusahaan-perusahaan yang masih membuang limbah ke Sungai Cileungsi.
"Pelaku pelanggaran harus ditindak dengan tegas."
"Bisa saja perusahaan-perusahaan yang melakukan pencemaran tersebut harus ditutup."
"Saya akan mengecek langsung ke Dirjen terkait langkah-langkah yang akan diambil," ungkapnya.
Baca Lainnya :
Sebelumnya, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman, menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya tindakan serius dari pemerintah dalam menangani masalah pencemaran Sungai Cileungsi.
Pencemaran ini telah terjadi
sejak 2018 dan terus berulang hingga saat ini, mengganggu aktivitas sehari-hari
warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri