PINUSI.COM - Menteri PKP Maruarar Sirait menerima kedatangan Menteri Sosial Saefullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Gabo Priyono dan Kepala BPS Amalia Adininggar di ruangan kantornya Kementerian PKP.
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Saefullah menjelaskan terkait soal kedatangannya bersama Kepala BPS dalam rangka mencocokkan data, sebab banyak program Kemensos yang beriringan dengan Kementerian PKP.
"Maksud kedatangan kami adalah pak Ara punya program yang beriringan dengan kami, dan ingin berkoordinasi tentang program apa saja yang bisa di kerjasamakan di lapangan dengan menggunakan data yang sama. Karena apapun programnya, pertama-tama sangat ditentukan oleh data. Syukur data yang disusun oleh BPS sudah selesai. Kita coba cocokkan data," jelas Menteri Sosial, Saefullah Yusuf.
Dalam kunjungan tersebut, ketiganya membahas soal keakurasian data bagi calon penerima bantuan perumahan dari pemerintah. Karena, Maruarar mengatakan bahwa berdasarkan arahan dari Kepala BPKP, selama ini sudah cukup banyak penyaluran bantuan perumahan yang tidak tepat sasaran.
"Sesuai arahan Presiden Prabowo agar penyaluran Program 3 Juta Rumah tepat sasaran. Oleh sebab itu, kita akan mulai program perumahan ini dengan benar yakni berdiskusi secara mendalam dengan Menteri Sosial dan Kepala BPS. Tadi kami mendapatkan informasi yang sangat penting, untuk Desil 1 itu yang miskin ekstrim, kriterianya satu orang pengeluarannya di bawah Rp. 400 ribu, yang Desil 2 sekitar Rp. 600 ribu, dan yang Desil ketiga Rp. 900 ribu di bawah," kata Maruarar.
Sebagai Menteri PKP, Maruarar menyatakan dirinya siap untuk memanfaatkan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) milik Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Sosial sebagai pihak yang akan menyalurkan bantuan perumahan bagi masyarakat, agar tepat sasaran.
Dan salah satunya adalah penyaluran Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat dengan target 38.000 unit rumah tidak layak huni sehingga mereka bisa tinggal di rumah layak huni. Karena pada tahun 2025 pihaknya telah mengalokasikan bantuan rumah subsidi untuk 220 ribu rumah, kemudian juga BSPS sebanyak 38 ribu rumah.
"Soal akurasi data ini sangat penting, karena sesuai amanat Presiden sudah sangat jelas bahwa bantuan perumahan harus tepat sasaran. Sehingga berkali-kali kami memastikannya bersama dengan BPS dan Kemensos, yang selama 3 bulan sekali data masyarakat yang layak menerima bantuan tersebut akan terus dilakukan pembaruan," ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait dalam keterangan resminya yang diterima redaksi PINUSI.COM di Jakarta, Senen (17/3/2025).
"Tadi data desil satu saja ada 9 juta dan desil 2 ada 9 juta. Jadi ini kita menggerakkan gotong royong karena kalau hanya dari APBN pasti ini akan sangat kurang sekali, dari teman-teman pengusaha, Kadin dari beberapa perusahaan - perusahaan itu akan juga dilibatkan. Menggandeng banyak pihak untuk menjalankan program perumahan ini," terangnya.
Sedangkan Kepala BPS Amalia menuturkan, soal data ini menjadi sangat penting karena menentukan sasaran program perumahan. Selama tiga bulan terakhir pihaknya terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk membuat data ini lebih akurat.
"Meskipun kita harus akui bahwa data ini dinamis sekali. Tiap hari ada masyarakat yang wafat. Tiap hari juga ada yang pindah tempat, sehingga terus memerlukan pemutakhiran. Maka nanti BPS akan melakukan pemutakhiran setiap tiga bulan sekali. Sehingga kita harapkan data yang kita miliki ini tetap akurat," tutur Kepala BPS Amalia Adininggar.