Panduan Orang Tua Menghadapi Anak yang Terlibat Geng Sekolah

Oleh avitriTuesday, 27th February 2024 | 07:00 WIB
Panduan Orang Tua Menghadapi Anak yang Terlibat Geng Sekolah
Menjadi orang tua dalam era geng sekolah memerlukan kebijaksanaan dan keterlibatan aktif. Pahami, bimbing, dan bersinergi dengan sekolah untuk membantu anak menghadapi tantangan ini. Foto: Pinterest/Vecteezy

PINUSI.COM - Remaja dan fenomena geng sekolah menjadi perhatian serius bagi orang tua dan pihak sekolah.

Belakangan ini, kisah putra presenter terkenal, Vincent Rompies, yang terlibat dalam geng sekolah di BINUS, mencuat ke permukaan dan mengundang pertanyaan tentang bagaimana orang tua seharusnya menghadapi situasi ini. Yuk, simak!

Mengapa Geng Sekolah Terbentuk?

Banyak kasus geng di lingkungan sekolah melibatkan murid yang berada dalam masa SMA. Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana, menjelaskan bahwa geng ini mungkin sudah ada sejak SD atau SMP, tetapi semakin terlihat aktif selama masa SMA. Remaja SMA memiliki lebih banyak waktu dan kebebasan, dan menjadi bagian dari geng dapat menjadi bagian dari pencarian identitas remaja yang sedang mencari jati diri.

Bagaimana Orang Tua Menghadapi Anak yang Masuk Geng Sekolah?

Ketika anak terlibat dalam geng, orang tua dihadapkan pada pilihan sulit. Psikolog anak, Vera, menyarankan beberapa opsi. Pertama, menghindari situasi tersebut; kedua, menolak tawaran secara tegas; ketiga, meminta bantuan orang tua atau guru untuk intervensi. Pentingnya orang tua memahami tujuan anak dalam bergabung dengan geng dan kegiatan yang dilakukan oleh geng tersebut tidak boleh diabaikan.

Jika anak tertarik bergabung dalam geng, orang tua perlu memahami motivasi mereka. Pahami apa yang ingin dicapai anak dan sejauh mana kegiatan geng tersebut mengganggu kehidupan belajarnya. Melibatkan diri dengan guru dan sekolah adalah langkah bijak untuk memantau dan mengatasi masalah geng di lingkungan mereka.

 Pendekatan Sekolah Terhadap Masalah Geng

Bagaimana sekolah seharusnya menanggapi geng-geng ini? Menetapkan aturan yang tegas adalah langkah awal, tetapi memecah geng-geng yang sudah menjadi bagian dari lingkungan sekolah bisa menjadi tantangan tersendiri. Keterlibatan alumni yang terkadang masih terhubung dengan geng dapat menjadi solusi, membantu mengawasi dan mencegah penyebaran geng di sekolah.

Memberlakukan aturan tegas kepada siswa yang terlibat dalam geng juga diperlukan. Konsekuensi yang jelas seperti diskors, pengurangan nilai, atau bahkan kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dapat menjadi detterent efektif.

 Dampak Positif dan Negatif Geng Sekolah

Dibalik eksistensinya, geng-geng sekolah memiliki sisi positif dan negatif yang harus dipertimbangkan. Keberadaan geng bisa membantu mengembangkan kekompakan dan melatih kemampuan berorganisasi, namun juga dapat menyebabkan gangguan fokus belajar, penanaman nilai-nilai negatif seperti kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan.

 Bagaimana Orang Tua Harus Bertindak?

1. Pendekatan Terbuka dan Pemahaman: Berbicaralah secara terbuka dengan anak. Dengarkan tanpa menghakimi dan pahami motivasi mereka.

2. Bimbing dan Sediakan Alternatif Positif: Berikan bimbingan positif dan ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih sehat seperti ekstrakurikuler atau komunitas berdasarkan hobi.

3. Keterlibatan Aktif dengan Sekolah: Kenali lingkungan pertemanan anak, pantau kegiatan geng, dan berkomunikasi dengan guru serta pihak sekolah.

4. Pahami Dampak Positif dan Negatif: Diskusikan dampak positif dan negatif dari keanggotaan dalam geng dan bantu anak memahami konsekuensinya.

Hanya dengan kerjasama semua pihak, masyarakat dapat menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan generasi masa depan. (*)

Terkini

MRT Jakarta Luncurkan Uji Coba Pembayaran QRIS Tap Berbasis NFC
MRT Jakarta Luncurkan Uji Coba Pembayaran QRIS Tap Berbasis NFC
PinTect | Friday, 14th March 2025 | 18:43 WIB
Ifan Seventeen Resmi Diangkat sebagai Dirut PFN, Erick Thohir Buka Suara
Ifan Seventeen Resmi Diangkat sebagai Dirut PFN, Erick Thohir Buka Suara
PinTertainment | Friday, 14th March 2025 | 16:53 WIB
Bukti Keterlibatan Mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman dalam Kasus Pencabulan Anak di NTT Terungkap!
Bukti Keterlibatan Mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman dalam Kasus Pencabulan Anak di NTT Terungkap!
PinNews | Friday, 14th March 2025 | 15:11 WIB
Baim Wong Sebut Paula Verhoeven Manipulatif, Benarkah?
Baim Wong Sebut Paula Verhoeven Manipulatif, Benarkah?
PinTertainment | Friday, 14th March 2025 | 11:26 WIB
WhatsApp Hadirkan Fitur Musik di Status, Begini Cara Menggunakannya
WhatsApp Hadirkan Fitur Musik di Status, Begini Cara Menggunakannya
PinTect | Friday, 14th March 2025 | 11:00 WIB
Baim Wong Kecewa, Ingin Sidang Perceraian dengan Paula Verhoeven Digelar Terbuka
Baim Wong Kecewa, Ingin Sidang Perceraian dengan Paula Verhoeven Digelar Terbuka
PinTertainment | Friday, 14th March 2025 | 09:49 WIB
Grab Indonesia Patuh Arahan Presiden Prabowo, Tapi Tak Semua Driver Ojol Dapat BHR
Grab Indonesia Patuh Arahan Presiden Prabowo, Tapi Tak Semua Driver Ojol Dapat BHR
PinNews | Friday, 14th March 2025 | 09:18 WIB
Rp. 300 Milyar Dana PIP Dibalikin Ke Negara, Ini Kata Komisi Informasi Publik
Rp. 300 Milyar Dana PIP Dibalikin Ke Negara, Ini Kata Komisi Informasi Publik
PinNews | Friday, 14th March 2025 | 08:14 WIB
Ahok Terkejut Saat Diperiksa Kasus Korupsi Pertamina: "Kok Gila Juga, Ya"
Ahok Terkejut Saat Diperiksa Kasus Korupsi Pertamina: "Kok Gila Juga, Ya"
PinNews | Thursday, 13th March 2025 | 20:06 WIB
Patrick Kluivert Pilih Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Ini Alasannya
Patrick Kluivert Pilih Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Ini Alasannya
PinSport | Thursday, 13th March 2025 | 16:21 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta