PINUSI.COM, JAKARTA - Direktur Proyek iMovist Financial Planner, Cheppy menilai emas masih menjadi salah satu investasi yang paling menarik, baik dari kalangan bawah hingga atas.

Bagi kalangan bawah, investasi emas dimaksudkan untuk menambah kekayaan. Sedangkan kalangan atas untuk mempertahankan kekayaan.

"Berdasarkan data inflasi 10 tahun terakhir, tren harga emas mengalami kenaikan 7-8 persen," katanya kepada Pinusi.com di Jakarta dikutip, Kamis (20/6).

Cheppy menerangkan kelebihan emas selain harga setiap waktunya mengalami kenaikan, memiliki nilai likuidasi setelah uang. Misalnya jual emas dapat dilakukan di mana saja.

"Kelebihan selanjutnya terlindung dari inflasi. Kalau ingin nilai uang Anda terlindung ya ambil emas," ujarnya.

Adapun kekurangan investasi emas yakni penjualan emas di bawah standar 18 karat akan sulit terjual. Terlebih bila pembeliannya dan penjualannya di toko yang berbeda.

Kalaupun ada toko yang menerima penjualan emas di bawah 18 karat, emas tersebut akan dibanderol dengan harga yang murah. Sebab, emas muda memiliki campuran logam lainnya.

"Selanjutnya tidak bisa menjadi alat menjadi kaya. Beda kalau buka toko emas, karena sifatnya emas prediktable," pungkasnya.