search:
|
PinNews

KARYAWAN DAMRI BANDUNG BELUM TERIMA GAJI SELAMA 7 BULAN, MENTERI BUMN DAN PEMERINTAH DIMINTA SELESAIKAN MASALAH

Jumat, 17 Sep 2021 11:56 WIB
KARYAWAN DAMRI BANDUNG  BELUM TERIMA GAJI SELAMA 7 BULAN, MENTERI BUMN DAN PEMERINTAH DIMINTA SELESAIKAN MASALAH

Karyawan Damri Bandung mengaku baru terima uang Rp1 juta sejak Maret 2021 hingga September 2021. Demi menyambung hidup, terpaksa pinjam dana lewat Aplikasi Online.

Pinusi.com - Para Karyawan Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) cabang Bandung mengaku belum menerima gaji selama tujuh bulan terakhir.

Melansir CNN Indonesia, Ade Abdul Fatah Hidayat selaku karyawan Damri Bandung mengatakan, dirinya baru menerima uang Rp1 juta sejak Maret 2021 hingga September 2021. Ia memohon pertolongan kepada Menteri BUMN Erick Thohir serta Presiden Joko Widodo untuk ikut membantu menyelesaikan masalah ini sampai menemukan titik terang.

"Saya mau minta tolong bahwa karyawan DAMRI ini mau dibawa ke mana? Tolong ke Pak Menteri BUMN dan Bapak Presiden. Ini bukan hanya di cabang Bandung, tapi di cabang-cabang DAMRI lainnya," ungkapnya pada Kamis (16/9/2021).

Ia mengaku terpaksa harus meminjam uang pada aplikasi pinjaman online (pinjol) untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, ia juga sudah menggadaikan motornya agar kebutuhan keluarga tetap terpenuhi.

"Cara menyambung hidup sehari-hari pun saya sampai harus gunakan jasa pinjol, pinjam sana sini sama warung dan saya punya anak yang harus kuliah satu semester lagi. Saya sampai gadai motor," jelas Ade.

Disisi lain, nasib lebih miris menimpa rekannya yang berasal dari luar kota. Teman satu kantor ade terusir dari rumah kontrakan karena tak dapat membayar sewa.

"Kalau bukan subsidi dari keluarga, mungkin listrik rumah saya juga yang empat bulan tidak terbayar mau diputus PLN. Tolong dipahami Bapak Presiden dan Bapak Menteri BUMN," mohon Ade.

DIREKTUR UTAMA DAMRI ANGKAT BICARA

Direktur Utama Perum DAMRI, Setia N Milatia Moemin (Sumber: bumntrack.co.id)

Setia N Milatia Moemin selaku Direktur Utama DAMRI menuturkan, cerita yang sebenarnya tidak seperti yang diceritakan Ade. Namun, ia tak menjelaskan secara rinci karena sedang ada keperluan rapat.

"Saya masih rapat, boleh tolong kontak sekretaris perusahaan DAMRI. Tapi bukan begitu ceritanya," ucapnya saat mengkonfirmasi.

Disisi lain, redaksi telah menanyakan hal ini kepada Sidik Purnomo selaku Sekretaris Perusahaan DAMRI . Namun hingga saat ini, belum ada jawaban sampai berita ini diturunkan.

Sebenarnya, masalah Damri Bandung yang tak membayar gaji karyawan ini bukanlah sebuah isu baru. Beberapa waktu yang lalu, Ketua Umum Serikat Buruh Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT), Iswan Abdullah yang juga merupakan bagian dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mendapatkan banyak laporan dari beberapa sopir DAMRI di Bandung serta daerah lain bahwa mereka tak menerima gaji selama lima sampai delapan bulan lamanya.

"Beberapa pengemudi DAMRI sampaikan, meski saya tidak bisa sebut tempat dan siapanya karena mereka nanti dibredel, tapi mereka sampaikan THR yang dibayar hanya Rp700 ribu. Bahkan, ini hampir di semua wilayah di Indonesia di mana THR-nya tidak sesuai ketentuan," ungkap Iswan pada Juni lalu.

Namun sampai hari ini, tidak ada informasi yang jelas dari tim manajemen kepada karyawan Damri Bandung mengapa THR mereka hanya dibayar Rp700 ribu. Perusahaan pun juga tidak dapat mengungkap kondisi keuangan perusahaannya kepada karyawan, misal apa memang tengah tertekan dampak pandemi covid-19 atau tidak. Dalam artian, perusahaan tersebut tidak transparan kepada karyawan yang pada akhirnya menimbulkan ketidakjelasan.

"Tidak ada kabar apapun, tiba-tiba keluar keputusan, THR yang dibayar cuma Rp700 ribu," ucapnya.

KARYAWAN DAMRI KLARIFIKASI TERKAIT ARGUMEN DIRUT DAMRI YANG MENGATAKAN BAHWA GAJI SUDAH DI BAYARKAN

Melansir Detik.com, Karyawan sempat lakukan aksi spontanitas yang juga diikuti oleh istri dan anak-anaknya juga, guna mengklarifikasi pernyataan dari Dirut DAMRI yang menyatakan bahwa gaji karyawan telah dibayar.

"Itu tak sesuai kenyataan, ternyata karyawan Damri Bandung, mau tujuh bulan belum gajian, baru dibayar Rp 1 juta," ucap Ade yang juga Kuasa Hukum SPDT FSPMI PUK Damri Bandung tersebut.

"Yang tak menerima gaji ini dari karyawan di lapangan hingga staf. Pengemudi ada sekitar 250-an, itu kemarin membawa keluarga dengan semua anak dan keluarga itu, karena kami tiap pulang kerumah ditanyakan gaji untuk membeli beras dan sebagainya. Makanya kami bawa anak dan istri untuk menanyakan ke Perum DAMRi yang ada di Bandung," tambah Ade.

Ahmad Daroni selaku General Manager (GM) Damri Bandung menuturkan alasannya mengapa hal ini bisa terjadi karena pandemi COVID-19 membuat kegiatan operasional perusahaan menurun. Otomatis, pendapatan operasional pun ikut menurun drastis.

"Sehingga hak-hak karyawan berupa gaji tidak bisa dibayar penuh, namun setiap bulan tetap ada cicilan pembayaran gaji tapi tidak penuh 100%, sehingga kalau diakumulasikan kekurangan gaji bisa mencapai 5 bulan gaji tertunda dan tetap dicatat sebagai hutang gaji perusahaan kepada karyawan namun tetap akan diselesaikan dengan skema pembayaran diangsur," ujar Daroni menjelaskan.

Menurutnya, pendapatan operasional Damri Bandung mengalami penurunan drastis semenjak adanya pemberlakukan PSBB, PPKM Darurat, dan PPKM Level 4 yang pada akhirnya berdampak pada penutupan ruas jalan serta pembatasan pusat kegiatan masyarakat.

"Kalau kondisi sudah kembali normal, pembayaran utang gaji menjadi prioritas pembayaran," tutupnya. (edw)


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook