PINUSI.COM - Perselingkuhan belakangan ini sering sekali terjadi. Kecanggihan teknologi dan meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat, menjadikan informasi terkait perselingkuhan yang sedang dialami seseorang dengan mudahnya diketahui.
Apa itu selingkuh?
Selingkuh merupakan seluruh perilaku yang melanggar kontrak yang dimiliki antar pasangan. Selain itu, perselingkuhan bukan hanya menyangkut hubungan seksual ataupun keintiman secara fisik dengan orang lain. Tetapi, perselingkuhan juga bisa terjadi secara emosional yang dicirikan dengan kedekatan emosional meliputi perilaku saling memahami, saling berbagi, persahabatan, ataupun self-esteem layaknya pasangan.
Baca Juga: Amad Diallo Cetak Brace, Van Nistelrooy: Waktu Cadangan Justru Jadi Motivasi
Mengapa seseorang Berselingkuh?
Dibalik tindakan perselingkuhan ini, tentu terdapat berbagai faktor psikologis yang juga mendorong hal tersebut. Lalu, apa saja faktor psikologis yang mempengaruhinya? Berikut penjelasannya
Kurangnya kepuasan dalam hubungan
Baca Juga: Hadapi Jepang dan Arab Saudi, Shin Tae-yong Isyaratkan Panggilan Pemain Baru!
Rasa ketidakpuasan dalam hubungan menjadi faktor psikologis yang mendorong seseorang berselingkuh. Hal ini bisa berasa dari kurangnya perhatian, keinginan yang tidak terpenuhi, atau masalah komunikasi.
Kurangnya kepuasan emosional
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, perselingkuhan juga bisa terjadi secara emosional. Artinya, pelaku tidak melakukan hubungan seks, tetapi cenderung mencari keintiman emosional dengan orang lain.
Kebutuhan akan validasi dan perhatian
Ketika salah satu pasangan merasa tidak diakui atau tidak dihargai oleh pasangan mereka juga menjadi faktor yang mendorong orang untuk berselingkuh. Maka untuk mengisi kekosongan emosional yang dialami, mereka akan mencari validasi dan perhatian dari orang lain.
Kurang komitmen
Pelaku perselingkuhan mungkin saja sadar jika perselingkuhan mereka lakukan ini akan memberikan rasa sakit dan pengkhianatan, tetapi karena kurangnya komitmen dalam hubungan membuat mereka akhirnya tidak peduli konsekuensi yang akan dihasilkan tersebut.
Balas dendam
Kemungkinan, pengalaman pernah diselingkuhi juga dapat menjadi pemicu perselingkuhan itu mereka lakukan. Rasa sakit hati yang mereka rasakan tersebut yang akhirnya menjadikan perselingkuhan sebagai bentuk balas dendam.
Memahami faktor psikologis terjadinya perselingkuhan dapat membantu kita melihat perspektif yang lebih luas yang memungkinkan terciptanya wawasan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan dalam suatu hubungan.