search:
|
PinNews

Terima Kasih Cheetos & Pepsi Telah Memanjakan Lidah Anak Indonesia

carrisaeltr/ Kamis, 18 Feb 2021 20:25 WIB
Terima Kasih Cheetos & Pepsi Telah Memanjakan Lidah Anak Indonesia

Cheetos dan Pepsi akan segera menghilang dari peredaran, imbas diborongnya saham perusahaan

PINUSI.COM - Cheetos dan pepsi adalah produk makanan dan minuman ringan yang sudah begitu akrab di lidah masyarakat Indonesia. Sudah menjadi kegemaran anak-anak Indonesia dari generasi ke generasi. Kemudian belakangan produk Lays dan Doritos muncul dan langsung masyarakat terima baik, tak butuh waktu lama untuk bisa akrab dengan lidah masyarakat Indonesia.

Baru-baru ini ada kabar buruk bagi para pecinta cemilan, karena terhitung Agustus 2021 mendatang produk-produk makan dan minuman ringan tersebut tidak bisa masyarakat temui lagi di pasaran. Mengapa demikian?

Sebab, PepsiCo telah sepakat untuk menjual 49 persen sahamnya di PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) senilai Rp494 miliar kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Sesuai kesepakatan,IFL harus menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan penjualan produk dengan merek PepsiCo, dalam kurun waktu 6 bulan.

Meski begitu, produk Quaker Oat, dan produk lainnya yang tidak bersaing dengan produk IFL di pasar dalam negeri, masih boleh. “Meskipun demikian, Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat dan pasar Indonesia akan terus menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjang. Kami berharap dapat kembali lagi ke pasar Indonesia dengan produk kami seperti Lays, Doritos dan Cheetos sesegera mungkin,” jelas manajemen PepsiCo dalam pernyataannya, Kamis (18/2/2021).

Manajemen ICBP dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya menjelaskan, ICBP telah membeli seluruh saham milik Fritolay Netherlands Holding BV (Fritolay), yang merupakan afiliasi dari PepsiCo Inc.

Sekadar informasi, IFL merupakan divisi makan ringan milik ICBP. Divisi ini mengoperasikan tiga pabrik yang berlokasi di Jawa, dengan total kapasitas produksi sekitar 50.000 ton per tahun, menurut laporan keuangan ICBP tahun 2019. Total aset dari IFL mencapai Rp 1,25 triliun.



Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook