search:
|
PinNews

Kalbe Farma Bagikan Dividen Rp1,4 Triliun kepada Para Pemegang Saham

Fariz Agung Prasetya/ Sabtu, 18 Mei 2024 04:30 WIB
Kalbe Farma Bagikan Dividen Rp1,4 Triliun kepada Para Pemegang Saham

PT Kalbe Farma Tbk akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun. Foto: Kalbe Farma


PINUSI.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun, atau setara Rp31 per saham, yang merupakan 52 persen dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp2,7 triliun.

Hal ini telah diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pembayaran dividen akan dilakukan dalam waktu 30 hari setelah pengumuman hasil RUPST, dengan jadwal dan tata cara yang akan segera diumumkan, sesuai peraturan pasar modal.

Menurut Irawati Setiady, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, hal ini sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan sebesar 45 hingga 55 persen terhadap laba bersih.

"Sejalan dengan komitmen Kalbe untuk memberikan nilai yang optimal bagi pemegang saham, Kalbe merencanakan pembayaran dividen sebesar 52% terhadap laba bersih tahun 2023," ujarnya lewat keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).

Hasil RUPS juga memutuskan melakukan pembelian kembali saham, dengan harga paling tinggi Rp1.600 per lembar, dan nilai paling tinggi Rp1 triliun.

Perseroan akan melakukan buyback dengan pendanaan internal dari 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025.

Rentang waktu untuk melakukan buyback adalah 12 bulan setelah tanggal persetujuan RUPS, sesuai peraturan pasar modal.

"Perseroan juga telah menganggarkan program buyback dengan nilai maksimal Rp1 triliun, untuk memberikan dukungan terhadap harga saham Kalbe dalam kondisi pasar modal yang masih diliputi ketidakpastian, selain mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental Kalbe yang kuat," ungkapnya.

Dengan fundamental yang kuat dan menggunakan berbagai inisiatif bisnis untuk memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan, perusahaan tetap optimis untuk terus bertumbuh di tengah kondisi pasar yang masih cukup menantang.

Ia juga menyatakan, perusahaan akan mempertahankan target pertumbuhan penjualan 6–7 persen, pertumbuhan laba bersih 13–15 persen, dan belanja modal maksimal Rp1 triliun pada 2024. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook