PINUSI.COM – Saat ini banyak kalangan yang mengalami keterpurukan akibat kebijakan pemerintah Kembali memperpanjang PPKM. Tidak sedikit berbagai latar belakang berikan rasa tidak setuju dengan peraturan memanjangkan PPKM.
Sektor wisata contonya merasakan dampak yang sangat singnifikan. Semenjak kebijakan PPKM ada, mereka tidak mendapatkan pemasukan. Sebab, tak ada pengunjung yang mampir ke tempat mereka itu.
Salah satunya ialah tempat wisata edukasi Jogja Exotarium, kabupaten Sleman. Kebun binatang mini ini memberikan unjuk rasa atas cekaman yang singnifikan atas semuanya.
Berbeda dengan bentuk demonstrasi pada umumnya, kali ini mini zoo tersebut melibatkan koleksi hewan-hewan Jogja Exotarium untuk ikut serta meluapkan melalui aksi pelepasan beberapa jenis binatang.
AKSI UNJUK RASA HEWAN CARI MAKAN SENDIRI
Adapun hewan seperti kuda, kura-kura, iguana, kelinci mereka lepaskan untuk mencari makan sendiri pada halaman kebun binatang mini tersebut. Akbar Taruna, pemilik Jogja Exotarium tersebut menjelaskan aksi ini menyimbolkan satwa yang mandiri.
Jelasnya, arti dari demonstrasi mereka untuk menunjukan rasa kekecewaan terhadap pemerintah atas PPKM yang terus mendapatkan perpanjangan tanggal. Akbar mengungkapkan bahwa mereka sudah berusaha bertahan selama setahun.
PPKM VS NEW NORMAL
Padahal, ketika saat kebijakan new normal saat itu, pengunjung masih tetap berdatangan walau dengan jumlah terbatas. Kemudian, pendatang juga memberikan makanan sebagai bentuk interaksi terhadap kebun binatang.
"Jadi ini menjadi simbol protes kami kepada pemerintah karena adanya perpanjangan PPKM sebab kami sudah bertahan setahun dalam pandemi corona ini," jelas Akbar.
Namun jangan khawatir, para satwa masih dalam pengawasan mereka agar tidak saling berkelahi. Kemudian pada sore hari semua hewan Jogja Exotarium tersebut sudah Kembali pada kandangnya masing-masing.
Baca Juga: PPKM LEVEL 4, MAKAN DI TEMPAT HANYA BOLEH 20 MENIT
DANA UNTUK MAKANAN SATWA
Sekedar informasi, mini zoo tersebut menggelontorkan dana sebesar Rp. 35 juta untuk memberikan makan. Mereka beranggapan, dengan melepaskan hewan dengan pengawasan tersebut dapat megurangi beban operasional.
Mencari donasi juga menjadi cara mereka agar satwa masih bertahan hidup. Ia juga berharap dengan bentuk protes ini dapat memberikan gambaran kepada pemerintah untuk tak memperpanjang PPKM terus.
Jika masih terus berlanjut, Akbar berkata bahwa mungkin saja ada bentuk demonstrasi lainnya. Tentunya, bentuk unjuk rasa masih bersifat damai dan tidak anarkis.
"Dampaknya tidak hanya ke manusianya tapi juga ke satwa-satwa kami yang ada di tempat ini. Kalau karyawan itu tanggungjawab manajemen tapi kalau satwa ini kan bisa siapapun yang peduli atau cinta satwa itu punya hak untuk membantu satwa-satwa yang ada di tempat kami ini," tutup akbar.