Gibran Maju Pilpres 2024, Ketua Umum NCW: Ke Mana Hati Nurani dan Suara Para Tokoh Bangsa, Aktivis, dan Mahasiswa Saat Ini?

Oleh ariedpFriday, 27th October 2023 | 09:30 WIB
Gibran Maju Pilpres 2024, Ketua Umum NCW: Ke Mana Hati Nurani dan Suara Para Tokoh Bangsa, Aktivis, dan Mahasiswa Saat Ini?
Ketua Umum DPP National Corruption Watch (NCW) Hanifa Sutrisna menyoroti kebobrokan nafsu syahwat oligarki di lingkungan Istana Negara atas dugaan pengaturan keputusan di MK. Foto: PINUSI.COM/Arie Prasetyo

PINUSI.COM - Hadirnya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2024, disebut menandakan adanya kuasa relasi untuk melanggengkan politik dinasti.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum DPP National Corruption Watch (NCW) Hanifa Sutrisna, Kamis (26/10/2024).

NCW menyoroti adanya kebobrokan nafsu syahwat oligarki di lingkungan Istana Negara atas dugaan pengaturan keputusan di Mahkamah Konstitusi, yang memberikan karpet merah untuk putra mahkota, agar bisa maju menjadi bacawapres tergelar dengan sempurna, meskipun beraroma suap, kolusi, dan nepotisme.

“Hari ini kita kembali dipertontonkan opera oligarki di dunia perpolitikan Indonesia."

"Kami DPP NCW melihat MK makin ugal-ugalan, keluar dari esensinya yang semestinya menjalankan check and balances pada kekuasaan pembuat undang-undang (eksekutif dan legislatif),” kata Hanif.

Dia mengatakan, kekhawatiran akan ketidaknetralan dari Ketua MK membuat publik meragukan lembaga penegakan hukum konstitusi ini tidak dapat dipercaya, jika terjadi perselisihan pada Pilpres dan Pileg 2024.

“Jika lembaga sebesar MK bisa dikooptasi dan dikonsolidasikan oleh oknum penguasa, ke mana lagi rakyat akan mengadu jika hak konstitusi mereka diganggu oleh undang-undang dan peraturan yang dibuat penguasa?” Tutur Hanif.

Menurutnya, Gibran telah memperlihatkan betapa kecilnya nilai perjuangan, pengalaman dan jabatan para Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di hadapan ribuan relawan dengan menyatakan ‘tenang Pak Prabowo, saya ada di sini.’

“Segitu hebatnya politik dinasti sehingga cukup dengan seorang Gibran, seolah-olah semua masalah bisa diselesaikan dengan kekuasaan dan nepotisme, karena ada hubungan kuasa relasi dengan Presiden Jokowi,” ujarnya.

Hanif pun menyinggung saat adik Gibran Rakabuming, yakni Kesang Pangarep, satu bulan sebelum keputusan kontroversial MK (25/9/2023), ia dilantik menjadi Ketua Umum Partai Soliaritas Indonesia (PSI).

“Kami duga keras ini adalah bentuk gratifikasi berupa previlege (kemudahan), karena ada kuasa relasi sebagai anak Presiden Jokowi." 

"Apa iya seperti ini demokrasi dan suksesi dalam perpolitikan yang sehat yang dibangun pasca-reformasi di Indonesia?” ucap Hanif.

Lebih lanjut dia menilai, inkonsistensi hakim MK dan pengerdilan pimpinan KPK memperlihatkan Presiden Jokowi saat ini sedang membentuk ‘Rezim Orde Oligarki,’ guna melindungi ‘dosa-dosa politik dan ekonomi’ selama 2 periode kekuasaannya.

“Ke mana hati nurani dan suara para tokoh-tokoh bangsa, para aktivis dan mahasiswa saat ini?"

"Kebobrokan nafsu syahwat rezim penguasa saat ini dipertontonkan dengan pembiaran KKN di mana-mana, kenapa tidak ada aksi dan perlawanan yang berarti?"

"Masalah bangsa ini tidak akan selesai hanya dengan berbisik-bisik di kedai kopi dan diskusi di TV tanpa ada eksekusi,” geram Hanif.

Hanif lantas menyinggung terkait banyaknya program coba-coba di era Presiden Jokowi yang gagal dan merugikan uang negara yang tidak sedikit. Seperti, gagalnya program lumbung pangan nasional (LPN) yang merupakan nawacita Jokowi.

Dia menilai, sejumlah program yang dicanangkan oleh menteri di kabinet Jokowi pada periode kedua ini yang akhirnya terseret korupsi, hanyalah program untuk menguntungkan kantong pribadi.

“Kami khawatir akan banyak dugaan korupsi karena dibolehkannya ‘program coba-coba dan gagal’, penguasaan bisnis oleh oligarki yang berjuang demi pundi-pundi pribadi, maka kita tinggal menunggu kemiskinan akan menjadi-jadi." 

"Jika ini terjadi, maka peradilan rakyat akan menjadi puncak perlawanan nantinya kepada rezim dinasti oligarki ini,” bebernya. (*)

Terkini

Presiden Prabowo Subianto Imbau Pemberian Bonus Hari Raya bagi Pengemudi Ojek Online
Presiden Prabowo Subianto Imbau Pemberian Bonus Hari Raya bagi Pengemudi Ojek Online
PinNews | in 7 hours
Menteri Pertanian Ancam Tutup Tiga Perusahaan Jika Terbukti Mengurangi Takaran Minyakita
Menteri Pertanian Ancam Tutup Tiga Perusahaan Jika Terbukti Mengurangi Takaran Minyakita
PinNews | in 5 hours
Breaking News ! KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi BJB
Breaking News ! KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi BJB
PinNews | in 2 hours
Menbud Fadli Zon Hadir Di Acara 70 Tahun Hubungan Vietnam - Indonesia
Menbud Fadli Zon Hadir Di Acara 70 Tahun Hubungan Vietnam - Indonesia
PinNews | in 29 minutes
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
PinTertainment | in 7 minutes
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
PinSport | an hour ago
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
PinTect | 2 hours ago
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
PinNews | 3 hours ago
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
PinSport | 3 hours ago
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
PinNews | 3 hours ago
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta