search:
|
PinTect

Sambut Ramadan, Vokal.ai Luncurkan ngaji.ai

ragil dwisetya utami/ Minggu, 03 Mar 2024 18:00 WIB
Sambut Ramadan, Vokal.ai Luncurkan ngaji.ai

Vokal.ai meluncurkan aplikasi belajar mengaji, ngaji.ai. Foto: PINUSI.COM/Ragil Dwisetya Utami


PINUSI.COM - Vokal.ai, perusahaan pelopor penerapan teknologi AI dalam pendidikan Bahasa Indonesia, meluncurkan inovasi terbaru berupa aplikasi belajar mengaji, ngaji.ai.

Teknologi AI yang dikembangkan Vokal.ai membuat aplikasi ini mampu mendeteksi akurasi pelafalan bacaan Alquran melalui teknologi Automatic Speech Recognition (ASR), agar proses belajar mengaji dapat dilakukan secara mandiri.

Peluncuran ini dibuka dengan sambutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Dengan peluncuran ngaji.ai, di Bulan Ramadan tahun ini masyarakat bisa memanfaatkan waktu memperdalam kecakapan dan pemahamannya terhadap kalam Ilahi.

“Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, di mana 91 persen warga muslim memiliki pandangan kemampuan membaca Alquran penting untuk dimiliki."

"Selama ini, orang tua biasanya memanggil guru untuk belajar mengaji di rumah, atau mendaftarkan anaknya ke TPA/TPQ, dan jarang ada pilihan lain."

"Selain itu, ada juga keinginan memperdalam kemampuan membaca ayat-ayat suci Alquran di diri muslim dewasa, namun ada rasa malu dan enggan untuk belajar lagi dari guru,” papar Sutarto Hadi, Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat dan Co - founder ngaji.ai.

Dengan latar belakang itulah, diluncurkan ngaji.ai, aplikasi berbasis artificial intelligence dan automatic speech recognition, yang dapat memberi feedback untuk membantu pengguna mengetahui apakah pengucapannya sudah benar atau belum.

Aplikasi ini juga menjawab tantangan proses belajar mengaji yang lebih fleksibel dan tanpa batas, sehingga siapapun bisa belajar mengaji di manapun, kapan pun dan di usia berapa pun, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar mengaji.

Pembelajaran dengan ngaji.ai menerapkan scoring system, di mana pengguna akan mendapatkan nilai ketika menyelesaikan materi belajar dan mengerjakan latihan.

Pengguna juga bisa memantau kemajuan belajarnya yang dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu pemula, menengah, dan mahir, yang diukur berdasarkan total skor yang dikumpulkan.

Terdapat juga papan peringkat sebagai salah satu fitur gamification yang bertujuan meningkatkan motivasi pengguna untuk belajar terus.

Pengguna juga dapat melihat detail pencapaian yang didapat oleh pengguna lain, serta dapat membagikan pencapaian ke media sosial. 

Banyak fitur yang dapat dinikmati melalui ngaji.ai, salah satunya, pengguna dapat mengetahui jadwal salat berdasarkan lokasi, dengan notifikasi waktu salat dan berbuka, serta mengetahui arah kiblat dengan koordinat yang tepat.

Bagi pengguna yang ingin memeriksa kemampuan tadarus, fitur ASR pada menu tadarus bisa mendeteksi kelancaran pengguna mengaji.

Fitur exam juga dapat memastikan pengguna sudah menguasai materi dengan tepat, atau masih ada area yang bisa diperbaiki.

Ngaji.ai juga memiliki fitur rekomendasi ayat setiap hari untuk pendalaman ayat-ayat Alquran selama Bulan Ramadan.

Vanya Sunanto, COO Vokal.ai, mengungkapkan aplikasi ini bisa menampilkan kisah para nabi.

“Aplikasi ngaji.ai telah dikembangkan sejak 2020, menggunakan teknologi yang dikembangkan bersama oleh para expert asal Indonesia dan Belanda di bidang data collection, materi pembelajaran mengaji, IT, dan machine learning."

"Masa depan AI di dunia pendidikan Indonesia memiliki potensi yang besar sekali untuk kemajuan dan transformasi."

"AI dapat menyesuaikan pengalaman belajar berdasarkan kebutuhan masing-masing pelajar dan gaya belajar, sehingga bisa menghasilkan pengertian yang lebih dalam dan interaksi lebih baik."

"Aplikasi ngaji.ai dapat menyesuaikan level kesulitan dan kecepatan belajar berdasarkan performa pengguna, sehingga memastikan adanya kemajuan pemahaman dan menghindari pengguna hilang motivasi untuk belajar,” papar Martijn Enter, Founder vokal.ai.

“Kehadiran ngaji.ai telah mengonfirmasi sikap Kemenparekraf, kehadiran Artificial Intelligence tidak akan merugikan sektor kreatif, tetapi justru dengan pengaplikasian yang tepat, bisa memberikan dampak positif."

"Banyak sekali fitur-fitur di ngaji.ai yang membuat belajar mengaji dan ibadah di Bulan Ramadan nanti jadi lebih menyenangkan,” imbuh Sandiaga Uno, Menparekraf. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook