search:
|
PinTect

NBRI Gelar Konferensi Internasional, Apa Yang Dibahas?

Selasa, 22 Jun 2021 20:00 WIB
NBRI Gelar Konferensi Internasional, Apa Yang Dibahas?

Innovation in Advanced Battery Technology for E-Mobility and Sustainable CleanEnergy

Pinusi.com – National Battery Research Institute (NBRI) mengadakan konferensi internasional secara virtual dengan nama ICB – REV (International Conference on Battery for Renewable Energy and Electric Vehicles) pada tanggal 22-24 Juni 2021.

Lebih lanjut, konferensi internasional ini juga membahas tentang teknologi baterai, energi terbarukan, dan juga kendaraan listrik.

Konferensi internasional yang bertemakan “Innovation in Advanced Battery Technology for E-Mobility and Sustainable Clean Energy”  ini terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi pada pukul 8.30 WIB dan juga sesi siang pada pukul 13.00 WIB.

Lebih lanjut, acara ini mengundang pembicara yang bergelut dalam dunia penelitian khususnya untuk riset tentang baterai, energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

Innovation in Advanced Battery Technology for E-Mobility and Sustainable Clean Energy

Pembicara untuk acara konferensi hari ini, Selasa (22/06/2021) untuk sesi pagi adalah antara lain Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bapak Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala IUMRS (International Union of Materials Research), Prof. Dr. B. V. R Chowdari, Kepala Material Research Society Singapur (MRS), Prof. Tim White bersama dengan founder NBRI, Prof. Dr. rer. Nat. Evvy Kartini dan yang menjadi moderator, Dr. Arief Budiman.

Pada konferensi internasional NBRI, Selasa (22/06/2021), Bapak Dr. Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa Indoensia memiliki sumber daya alami yang melimpah.

“Karena kita memiliki sumber yang melimpah, kami akan segera bisa membuat ekosistem riset untuk baterai. Saya membuatnya terbuka untuk siapapun termasuk industri dan akademisi”, ujar Bapak Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa dengan hal ini, maka kita mampu menambah nilai tinggi terhadap sumber daya alam dan memanfaatkannya semaksimal mungkin.

“Seperti yang kita ketahui bahwa baterai berasa dari bahan – bahan mentah yang diolah menjadi baterai berkualitas tinggi dengan tingkat efisiensi yang tinggi”, kata Dr. Laksana Tri Handoko.

Dr. Laksana Tri Handoko mengatakan Indonesia dapat mengambil peran dalam perubahan pasokan global untuk baterai dan teknologi.

Baca juga: Huawei tegaskan ingin berperan dalam perangkat penunjang teknologi ICT, bukan produksi unit mobil listrik.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook