search:
|
PinSport

Frustrasi Tersingkir dari Coppa Italia di Laga Derbi, Jose Mourinho Kritik VAR

Robby Nova Azhari/ Kamis, 11 Jan 2024 21:00 WIB
Frustrasi Tersingkir dari Coppa Italia di Laga Derbi, Jose Mourinho Kritik VAR

Jose Mourinho kecewa setelah AS Roma dikalahkan oleh Lazio pada laga Coppa Italia. Foto: X@CLEVERsportnews


PINUSI.COM  - Manajer AS Roma Jose Mourinho mengekspresikan ketidakpuasan, setelah timnya dikalahkan oleh Lazio dalam pertandingan Coppa Italia.

Mourinho juga mengkritik keputusan VAR yang memberikan penalti yang dianggapnya tidak masuk akal, sambil mengakui absennya Paulo Dybala berdampak besar pada hasil pertandingan.

Giallorossi harus menerima kenyataan tersingkir dengan skor 0-1 dalam pertandingan derbi melawan Lazio, di perempat final Coppa Italia 2023-2024, yang digelar di Stadio Olimpico pada Kamis (11/1/2024) dini hari WIB.

Mattia Zaccagni berhasil membuka kebuntuan melalui tendangan penalti, enam menit setelah babak kedua dimulai, setelah pemain baru Roma, Dean Huijsen, melakukan pelanggaran terhadap Taty Castellanos di dalam kotak penalti.

"Kekalahan dalam laga derbi selalu meninggalkan rasa sakit."

"Kami menghadapi tantangan yang nyata, terus berjuang melawan mereka, dan dalam beberapa pertandingan terakhir, kami tampil sangat baik melawan Napoli. Layaknya hasil yang lebih baik melawan Juventus dan Atalanta," tutur Mourinho.

Meskipun demikian, Mourinho merasa frustrasi dengan keputusan wasit memberikan penalti kepada Lazio.

Baginya, tindakan Huijsen tidak membahayakan, tetapi aturan VAR membuat perbedaan.

"Hari ini, kami kalah karena apa yang saya sebut sebagai insiden penalti yang sesuai dengan sepak bola modern, di mana penalti tidak diberikan oleh wasit yang berada dalam jarak tiga meter, tetapi VAR yang memberikannya," tutur Mourinho.

Mourinho menegaskan, cara wasit bertindak seharusnya seperti ini, 20-30 tahun lalu, pemain tidak akan turun seperti yang mereka lakukan sekarang.

"Penalti seharusnya dianggap sebagai hukuman maksimal."

"Wasit ada di sana dan memutuskan untuk tidak memberikan penalti, tetapi ketika ada seseorang di depan layar yang memanggilnya untuk kontak minimal, ya, tidak banyak yang bisa dia lakukan," ulasnya.

Untuk menambah kesulitan, Dybala harus keluar pada jeda dan digantikan oleh Lorenzo Pellegrini, menimbulkan keraguan untuk pertandingan Serie A melawan AC Milan berikutnya.

"Saya merasa dalam babak pertama, kami adalah tim yang paling berkarakter, memulai dengan baik, tetapi ketika Anda kehilangan Dybala, semuanya berubah." 

"Tanpa Paulo, tidak ada hubungan antara serangan dan pertahanan, sementara level kualitas menurun," bebernya.

Mourinho juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap beberapa pemain secara individu, merasa mereka seharusnya dapat memberikan kontribusi lebih besar.

Tim telah bekerja keras untuk mengalirkan bola ke sisi sayap, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan, terutama dalam memberikan umpan silang.

Pertandingan berakhir dengan kericuhan, di mana Pedro, Sardar Azmoun, dan Gianluca Mancini diusir dari lapangan setelah peluit akhir dibunyikan.

Giallorossi memiliki rekor buruk dalam Derby della Capitale, gagal mencetak gol dalam 405 menit pertandingan melawan Lazio, dengan hanya delapan tembakan tepat sasaran.

"Kekalahan dalam derbi memberatkan bagi kami, dan para penggemar yang luar biasa ini, namun kami harus terus melangkah maju."

"Kami akan mengakhiri rangkaian pertandingan buruk ini pada Hari Minggu melawan Milan."

"Untuk pertama kalinya dalam waktu lama, kami memiliki satu pekan penuh untuk pemulihan dan berharap dapat mendapatkan lebih banyak pemain yang siap bermain," paparnya.

Dengan kemenangan tersebut, Lazio akan melawan Juventus atau Frosinone di babak semifinal, yang akan diadakan setelah pertandingan antara keduanya pada Jumat dini hari WIB. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Robby Nova Azhari

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook