Chelsea Tunjuk Satgas Baru untuk Pimpin Renovasi Stamford Bridge Senilai Rp40 Triliun
Chelsea bakal merenovasi Stadion Stamford Bridge. Foto: Instagram@chelseafc
PINUSI.COM – Para eksekutif Chelsea, Chris Jurasek
dan Jason Gannon, ditugaskan untuk bertanggung jawab atas rencana renovasi Stadion Stamford Bridge.
Jonathan Goldstein telah menjalankan proyek ini dengan
bantuan dari Janet Marie Smith, yang didatangkan oleh Todd Boehly, setelah ia
mengerjakan renovasi Dodger Stadium milik LA Dodgers.
Namun, Jurasek dan Gannon telah mengambil alih, dengan
Chelsea masih mempertimbangkan pilihan mereka, pembangunan kembali Stamford
Bridge secara menyeluruh, pembangunan kembali stadion yang berdiri sendiri atau
pindah ke lokasi baru.
Baca Lainnya :
Smith telah menghentikan keterlibatannya, setelah membantu perbaikan jangka pendek di stadion melalui perusahaannya, Canopy Team.
Hal ini termasuk menambahkan truk makanan,
papan nama luar ruangan, dan videotron.
Gannon, chief operating officer Chelsea, membawa pengetahuan kerjanya sebagai direktur pelaksana stadion SoFi kelas dunia di Los Angeles.
Dia sekarang menjadi
pemimpin utama proyek ini bersama Jurasek, kepala eksekutif Chelsea.
Goldstein, CEO
dari pengembang properti Cain International, tetap terlibat, tetapi tidak
menjalankan proyek ini setiap hari.
Chelsea telah
melakukan diskusi dengan Populous, perusahaan yang menyelesaikan pekerjaan di
Tottenham Hotspur Stadium pada 2019, tetapi belum menunjuk arsitek pengganti
Smith. Populous menolak berkomentar.
Hal ini membuat Chelsea memiliki gugus tugas baru yang
mengerjakan proyek tersebut untuk Boehly dan Clearlake Capital.
Baca Lainnya :
Chelsea percaya mereka memiliki kemampuan untuk membuat
keputusan terbaik dalam pengembangan yang diproyeksikan akan menelan biaya
setidaknya £2 miliar (sekitar Rp40 triliun), dan £407 juta (sekitar Rp8,1 triliun) di
antaranya telah diperoleh dari dana lindung nilai AS, Ares Management.
Klub berharap
bisa menghadirkan stadion baru berkapasitas 55.000 tempat duduk pada 2030, tetapi sekarang sepertinya akan memakan waktu lebih lama. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fauzi Firmansyah