search:
|
PinRec

Berjuang Melalui Musik, Itulah WR Supratman

wisnuhasanuddin/ Kamis, 29 Des 2022 11:47 WIB
Berjuang Melalui Musik, Itulah WR Supratman

PINUSI.COM - Masih ingat pencipta lagu "Indonesia Raya"?. Mungkin sebagian temen Pinusian tau lagu Indonesia Raya tapi lupa siapa penciptanya, Rabu (28/12/2022).

Ya, siapa lagi kalau bukan Wage Rudolf Supratman, atau dikenal dengan WR Supratman. Tokoh Indonesia yang lahir pada 09 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah ini merupakan seorang tokoh Indonesia. Tapi siapa sangka ternyata Supratman juga adalah seorang musisi terkenal.

WR Supratman merupakan tokoh Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan melalui musik dengan melahirkan karya bertajuk "Indonesia Raya".

Disaat tokoh lain berperan menjadi tokoh revolusioner melalui angkat senjata, WR Supratman memiliki cara sendiri untuk memperjuangkan negeri tercinta melalui biola miliknya.

Kemahiran dalam memainkan biola tersebut atas bantuan sang kakak ipar yakni, Van Eldik. Dimana kala itu, WR Supratman terkesima melihat sang kakak mampu memainkan alat musik dengan indah hingga akhrinya WR Supratman belajar dengan Van Eldik hingga benar benar mahir memainkan alat musik tersebut.

Sebelum menggeluti dunia musik, ia pernah juga memasuki dunia jurnalistik jadi tidak salah pria yang kerap kali memakai kacamata bulat tersebut mampu menelurkan karya hebat pada liriknya.

Hingga tiba saatnya sang kakak ipar, Van Eldik melihat bakat adik iparnya yang sudah terlihat. Diajak lah Supratman bergabung dalam grup musik beraliran jazz bernama Black and White Jazz Band. Band yang dibentuk pada 1920 ini terdiri dari 6 personil dengan alat musik meliputi Japi Tambaj memegang alat gesek (biola dan celo), satu gitar, satu banjo, satu juk (ukulele), dan satu drum.

Filosofi band nama band Black and White Jazz ini diangkat dari afiliasi antara bule dengan sawi matang. Supratman sendiri memainkan alat musik biola dan kakak iparnya memainkan celo.

Penampilan pertama bagi Supratman bersama band Black and White Jazz yakni di kompleks Kees yang merupakan sebuah kompleks militer Belanda yang terdapat tangsi, gudang perbekalan, rumah sakit, sekolah, dan perumahan tentara.

“Dalam waktu singkat, band ini sangat populer. Permintaan dari berbagai kalangan selalu dipenuhi van Eldik,” tulis Bambang Sularto dalam buku Wage Rudolf Supratman.

Setelah itu, ketenaran mulai menghampiri band besutan Van Eldik ini, undangan untuk tampil berdatangan secara masif hingga Black and White Jazz Band bermain di gedung balai kota hingga rumah pejabat.



Penulis: wisnuhasanuddin

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook