search:
|
PinNews

Sebut Petugas PPSU Miskin, Lurah Ancol: Kami Ucapkan untuk Pembinaan

Yohannes TH/ Selasa, 20 Feb 2024 09:00 WIB
Sebut Petugas PPSU Miskin, Lurah Ancol: Kami Ucapkan untuk Pembinaan

Lurah Ancol Saud M Manik dan Sekertaris Kelurahan Ancol Khenny Hutagaol menjelaskan alasan menyebut petugas PPSU miskin. Foto: PINUSI.COM/Yohannes


PINUSI.COM - Lurah Ancol Saud M Manik menjelaskan tuduhan yang dilontarkan puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), yang melakukan mogok kerja, karena ucapannya yang kerap menyebut pasukan oranye 'miskin,' salah. 

Menurut Saud, ucapan 'miskin' yang dimaksudkan pihaknya kepada para pasukan oranye, lantaran dirinya ingin mendidik atau melakukan pembinaan kepada seluruh petugas PPSU, untuk tidak membuang uang begitu saja seperti membeli rokok. 

"Informasi kalimat dari kami miskin, itu adalah merupakan bahasa yang tidak kami ucapkan secara frontal, tetapi kami ucapkan dalam pembinaan, yang mana hal itu kami lakukan dalam hal pembinaan larangan merokok bagi PPSU."

"Karena bila merokok, maka akan terjadi yang namanya pembakaran duit, sehingga baiknya layaknya ditabunglah biar tidak miskin, karena harga-harga mungkin juga meningkat," kata Saud di kantornya, Senin (19/2/2024). 

Tak hanya sampai di situ, Saud juga menyebut Sekretaris Kelurahan (Sekel) Ancol Khenny Hutagaol pernah menyebutkan hal yang sama, namun hal tersebut adalah ungkapan candaan.

"Ditambah lagi ada bahasa dari teman saya Pak Sekel, itu hanya bahasa candaan untuk menolong mereka."

"Di saat mereka mau mendapatkan pangan murah, kita membantu memberikan pinjam Rp100 ribu," tuturnya. 

Saud menilai petugas PPSU berlebihan dan terbawa perasaan dengan ucapannya.

Sebab, yang ia lakukan atau ia utarakan adalah untuk pembinaan. 

"Saya meminta kepada PPSU agar jangan gampang terbawa perasaan, karena hal itu bukan untuk langsung merendahkan, tetapi hal itu kita lakukan bukan maksud untuk menghina."

"Tidak ada tujuan menghina, hanya dalam memberikan nasihat," terangnya.

Sebelumnya PINUSI.COM mengabarkan, sekitar puluhan pasukan oranye atau petugas Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) Kelurahan Ancol, menggelar aksi mogok kerja dan banting sapu, di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024). 

Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, puluhan petugas PPSU yang mengenakan baju bebas tersebut membawa sapu ijuk dan berkumpul di pinggir jalan Lodan, tepatnya di depan pintu masuk Tol Ancol. 

Saat memulai aksinya tersebut, para petugas kemudian membanting sapu ijuk ke jalan raya.

Aksi mogok kerja dan banting sapu ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pimpinannya. 

Pipit Mulyaningsih, salah satu petugas PPSU Kelurahan Ancol mengatakan, aksi ini adalah bentuk ungkapan petugas yang sakit hati dengan ucapan yang kerap dilontarkan pimpinannya, yakni Sekretaris Kelurahan Ancol.

"Pak Sekel kalau ngomong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU."

"Jadi kayaknya anak-anak sakit hati."

"Kalau saya dengar pas pembagian sembako dari kecamatan, itu kan harus nebus Rp100 ribu."

"Sedangkan dia enggak punya duit, tapi dia udah dapat kupon."

"Tapi dikatain yang miskin-miskin ke sini dulu."

"Maksudnya bahasanya jangan katain (kami) miskin-miskin."

"Itu teman kita yang dikatain miskin juga," jelas Pipit, ditemui di lokasi. 

Fajar, petugas PPSU lainnya, mengatakan aksi itu digelar untuk menuntut keadilan dan kebijakan dari pihak Lurah dan Sekretaris Kelurahan Ancol, yang kerap tidak memperlakukan para petugas secara manusiawi. 

"Kita minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita enggak enak hati kan, dengan kata-kata miskin," beber Fajar di lokasi.

Fajar mengungkapkan, lurah dan sekretaris kelurahan kerap mengeluarkan hinaan saat memimpin apel. Bahkan ada salah satu petugas PPSU yang dihina miskin hanya karena tidak memiliki motor.

"Saya sempat dengar pas kita di perkumpulan kata miskin, pas kemarin pemilu kan kita pembagian zona, pembagian TPS, kita ditugasin di beberapa TPS."

"Salah satu teman saya itu ditanya, kamu ada motor atau tidak, beliau menjawab tidak, dan dikatakan dasar kau miskin,"ungkapnya.

Puluhan pasukan oranye Ancol berharap Lurah maupun Sekretaris Kelurahan Ancol bisa memperbaiki perkataan mereka, dan meminta maaf atas perbuatan yang tidak menyenangkan yang kerap ditujukan kepada para petugas. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohannes TH

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook