search:
|
PinNews

Polusi Makin Parah, DKI Klaim Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik dari Tokyo dan Beijing

Dita Saputri/ Kamis, 27 Jun 2024 10:10 WIB
Polusi Makin Parah, DKI Klaim Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik dari Tokyo dan Beijing

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat (21/6). Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay/foc.


PINUSI.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengklaim udara Jakarta hari ini lebih baik dibandingkan beberapa kota besar lainnya di dunia, seperti Tokyo dan Beijing.


Hal ini diungkapkan Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menanggapi tingkat polusi udara di ibu kota yang kian memburuk.


Asep bilang, berdasarkan data terbaru dari JakISPU (Sistem Pemantau Kualitas Udara milik Pemprov DKI Jakarta) per pukul 14:30, mayoritas wilayah berada dalam kondisi sedang dan baik. 


Bahkan menurut pantauan di IQ Air pada waktu yang sama, Jakarta menempati peringkat 30 kondisi udara paling berpolusi sedunia. Posisi ini lebih baik dibandingkan Tokyo yang berada di peringkat 12 dan Beijing di peringkat 13.


Asep pun menyebut, kondisi ini tak lepas dari peran aktif warga Jakarta yang mulai konsisten dalam menggunakan transportasi umum. 


"Peran warga sangat besar dalam membantu menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta. Konsistensi dalam menggunakan transportasi umum telah membawa dampak positif terhadap kualitas udara kita," ucapnya, Rabu (27/6/2024).


Menurutnya, warga Jakarta diharapkan dapat terus mendukung inisiatif pemerintah dengan tetap menggunakan transportasi umum dan menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membakar sampah di tempat terbuka. 


Dengan kerjasama semua pihak, udara Jakarta yang lebih bersih bukan lagi impian tetapi kenyataan yang bisa dicapai.


Asep berharap kondisi ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dengan sejumlah langkah strategis yang pihaknya saat ini sedang laksanakan. 


"Kami terus menggalakkan penggunaan transportasi umum, memperketat pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri, serta melanjutkan pembatasan kendaraan dengan skema ganjil/genap,” ujarnya. 


“Selain itu, uji emisi kendaraan dan rekayasa cuaca juga akan terus kami optimalkan untuk menjaga kualitas udara Jakarta,” sambungnya.


Dalam jangka panjang, DLH DKI akan meningkatkan jumlah titik pemantauan kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta. 


Data dari pemantauan ini akan digunakan untuk mengidentifikasi sumber utama polusi dan mengambil tindakan yang lebih efektif.


“Dengan upaya-upaya tersebut, kami optimis bisa terus memperbaiki kualitas udara demi kesehatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta," kata Asep.




Editor: Bethriq Kindy Arrazy
Penulis: Dita Saputri

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook