Pemprov Jawa Tengah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Bandang di Desa Wangandowo Pekalongan
![Pemprov Jawa Tengah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Bandang di Desa Wangandowo Pekalongan](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_8001710459119Cuplikan_layar_2024-03-15_063003.png)
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menunjukkan dukungan langsung kepada korban banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Foto: Google
PINUSI.COM - Pemprov Jawa Tengah mengalokasikan dana sebesar Rp160.804.000, untuk membantu korban terdampak banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Item bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan dasar seperti makanan, selimut, kebutuhan pokok, pakaian untuk anak dan dewasa, kornet, hingga beras.
Selama kunjungan ke lokasi terdampak banjir dan pengungsian pada Kamis (14/03/2024) malam, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, menyalurkan langsung bantuan kepada para korban.
Baca Lainnya :
Banjir
bandang ini yang merenggut nyawa dua orang ini, disebabkan oleh hujan lebat yang
terjadi selama dua hari berturut-turut pada 12 dan 13 Maret 2024.
Nana menjelaskan, hujan deras itu
mengakibatkan dugaan kegagalan kolam retensi di salah satu pabrik sepatu
setempat, yang tidak mampu menampung volume air yang meluap.
Akibatnya, air mengalir ke area permukiman,
mengakibatkan dua rumah terbawa arus, 20 rumah mengalami kerusakan serius, dan
50 lainnya rusak ringan.
Baca Lainnya :
Sebuah bangunan taman kanak-kanak, dua
musala, dan jembatan, juga terkena dampak dan rusak akibat banjir.
"Ada dua korban meninggal merupakan anak dan ibunya."
"Mereka hanyut karena tiba-tiba banjir bandang langsung ke rumah dan langsung besar," ucap Nana, yang juga sempat memberikan dukungan kepada keluarga korban, Wasturi, di tempat pengungsian.
Pasca-bencana,
koordinasi antara Pemprov Jateng, Pemerintah Kabupaten Pekalongan,
TNI, Polri, dan lembaga terkait lainnya, berfokus pada evakuasi dan penanganan
korban banjir.
Mereka yang terdampak langsung diungsikan,
dengan tambahan fasilitas posko kesehatan dan dapur umum untuk memenuhi
kebutuhan pengungsi.
"Saat ini, ada sekitar 85 orang pengungsi yang masih kami bantu di sini."
"Beberapa sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan," ucap Nana.
Proses investigasi dan
penyelesaian terkait kejadian jebolnya tanggul kolam retensi masih berlangsung.
Pemkab Pekalongan telah
mengambil langkah untuk mempertemukan pihak perusahaan dengan para korban
banjir.
"Dari perusahaan sepatu akan membiayai
seluruh kerugian yang ada di masyarakat. Seluruh kerugian akan diganti oleh
perusahaan tersebut,” terang Nana. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri