search:
|
PinNews

Menteri ESDM Pastikan Program Makan Siang Gratis Takkan Pangkas Subsidi Energi

Fariz Agung Prasetya/ Selasa, 27 Feb 2024 12:15 WIB
Menteri ESDM Pastikan Program Makan Siang Gratis Takkan Pangkas Subsidi Energi

Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan tak akan ada kenaikan harga BBM dan listrik, karena program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Foto: ESDM


PINUSI.COM - Program makan siang gratis yang menjadi andalan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menarik perhatian publik.

Sebab, program ini disebut-sebut akan mengurangi subsidi energi.

Menanggapi kabar tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.

Arifin tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pernyataannya tersebut.

"Jadi, tidak ada kenaikan BBM dan listrik."

"Sekarang ini belum ada wacana kenaikan BBM dan listrik."

"Itu sudah menjawab kan," katanya, usai rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Sebelumnya, Eddy Soeparno, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menjelaskan, banyak pihak yang salah paham mengenai sumber pendanaan program makan siang gratis.

Ia menyatakan, ini bukan tentang pemotongan subsidi energi, tetapi tentang pemotongan anggaran dengan merampingkan distribusi subsidi.

"Gini, dari tadi saya salah dikutip terus loh, dan saya sudah perbaiki."

"Gini ya, jadi subsidi energi itu nilainya tahun lalu Rp500 triliun, tahun ini Rp350 triliun."

"Terbesar dari subsidi energi itu adalah untuk Pertalite sama LPG 3 kg, yang mana 80% penggunanya adalah masyarakat mampu."

"Kalau datanya kita perbaiki, kalau tata kelolanya kita perbaiki, otomatis kan berkurang nilai subsidinya, karena bisa langsung kita alokasikan kepada mereka yang berhak."

"Bukan mereka yang mampu (mendapat subsidi energi) jadinya, jadi mereka yang berhak,"  beber Eddy, Jumat (16/2/2024).

Untuk itu, pasangan Prabowo-Gibran menegaskan,  mereka tidak berniat memotong subsidi energi, apalagi subsidi bahan bakar, seperti yang diisukan secara luas.

"Jadi tidak ada kata-kata 'memangkas' (subsidi), tidak ada intensi (keinginan) memangkas."

"Jadi kita melakukan evaluasi terhadap subsidi energi agar diberikan kepada mereka yang berhak, sehingga tepat sasaran," tegas Eddy. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook