search:
|
PinNews

Jokowi: Stabilitas Politik Kunci Pembangunan

Fariz Agung Prasetya/ Selasa, 28 Mei 2024 11:30 WIB
Jokowi: Stabilitas Politik Kunci Pembangunan

Presiden Jokowi mengungkapkan, salah satu hal yang paling ditakuti negara-negara di dunia adalah bunga pinjaman atau utang. Foto: Instagram@jokowi


PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, salah satu hal yang paling ditakuti negara-negara di dunia adalah bunga pinjaman atau utang.

Jokowi menyatakan hal itu pada Senin (27/5/2024), saat menghadiri pelantikan pimpinan pusat GP Ansor Masa Khidmah 2024–2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

"Karena semua negara itu memiliki pinjaman, ada yang sampai 220%."

"Enggak usah saya sebutkan negara mana bapak ibu, saya kira sudah tahu, ada yang 130% yang dekat kita, saya kita bapak-ibu juga sudah tahu." 

"Dan kita pada tataran kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, kita berada di angka 39%."

"Itu sebetulnya masih jauh dari undang-undang yang diperbolehkan, dan juga jauh dari negara-negara lain yang tadi juga saya sampaikan. Ini sekali lagi patut kita syukuri bersama," tuturnya.

Tujuan perekonomian Indonesia untuk menjadi Indonesia Emas pada 2045, harus dipertahankan dan ditingkatkan, kata Jokowi.

"Yang paling penting menurut saya bagaimana kita bisa menjaga agar tidak terjadi turbulensi politik."

"Kita menjaga semuanya agar ada stabilitas politik, karena itu menjadi kunci pembangunan di negara manapun."

"Kalau ini tidak bisa kita pertahankan, yang terjadi adalah kerusakan ekonomi kembali."

"Oleh sebab itu, di sini hadir ketua-ketua partai, ke depan sekali lagi stablitas politik itu penting sekali," paparnya.

Selain itu, Jokowi menyatakan, keberlanjutan sangat penting untuk pembangunan merata, termasuk hilirisasi industri.

"Program-program kerakyatan itu perlu keberlanjutan."

"Transformasi menuju ekonomi hijau juga perlu keberlanjutan."

"Pengembalian aset, seperti Freeport, Newmount, Rokan, itu juga perlu keberlanjutan," imbuh Jokowi. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook