search:
|
PinNews

Dolar AS Melemah, Yen Menguat

Fariz Agung Prasetya/ Rabu, 24 Jan 2024 17:45 WIB
Dolar AS Melemah, Yen Menguat

Dolar melemah pada awal perdagangan Eropa pada Hari Selasa (23/1/2024), sedangkan yen menguat setelah pertemuan kebijakan terbaru Bank of Japan. Foto: iStock


PINUSI.COM - Dolar melemah pada awal perdagangan Eropa pada Hari Selasa (23/1/2024), sedangkan yen menguat setelah pertemuan kebijakan terbaru Bank of Japan.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,1% di level 102.997 pada 16.20 GMT, kehilangan hampir 2% dari kenaikannya sejak awal tahun.

Meski melemah, dolar tetap mendekati level tertinggi dalam satu bulan, karena para pedagang melihat peluang lebih besar bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunganya pada Bulan Maret, sebuah perubahan tajam dari ekspektasi penurunan suku bunga sebelumnya.

Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan, dan investor akan memiliki beberapa data ekonomi penting AS untuk dicerna sebelum pertemuan tersebut.

Data PDB kuartal keempat pada Hari Kamis diperkirakan menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat, sementara data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, kemungkinan besar akan menegaskan kembali pada Hari Jumat, inflasi tetap tinggi.

Di Asia, USD/JPY turun 0,5% menjadi 147,39 karena Bank of Japan, seperti yang diperkirakan secara luas, mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah, dan berpegang pada kebijakan ultra-dovishnya.

Bank sentral juga memperkirakan inflasi yang lebih rendah pada tahun fiskal 2024, sehingga memberikan sedikit insentif untuk segera mulai memperketat kebijakan ultra-longgar.

Namun, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan dalam komentarnya setelah keputusan tersebut, waktu untuk pengetatan kebijakan akan tiba.

"Perkiraan inflasi inti kami adalah 1,9%, sangat dekat dengan target 2% kami."

"Hal ini pernah terjadi di Bulan Oktober, namun kali ini terjadi lagi, setelah pengawasan yang ketat."

"Ini adalah faktor terbesar yang membuat kami lebih yakin daripada sebelumnya, kemungkinan (untuk mencapai target harga kami secara berkelanjutan) secara bertahap meningkat," tuturnya.

Dolar turun 0,3% terhadap yuan menjadi 7,1712, dibantu oleh laporan terbaru bahwa Bank Rakyat Tiongkok menjual dolar di pasar terbuka untuk mendukung yuan.

Di Eropa, EUR/USD naik 0,1% menjadi 1,0886 menjelang pertemuan penetapan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Hari Kamis.

Bank Sentral Eropa pasti akan mempertahankan suku bunganya, sehingga investor akan mencermati pernyataan kebijakan Presiden Christine Lagarde dan nada konferensi persnya.

"Kami tidak mengharapkan rapat ini menjadi titik balik untuk suku bunga zona euro atau untuk euro."

"Kita memang berada dalam fase ketergantungan pada data. Berharap Presiden Lagarde akan menegaskan hal itu," ulas analis di ING.

GBP/USD naik 0,2% menjadi $1,2724, didorong oleh data yang menunjukkan pinjaman sektor publik Inggris turun menjadi 7,8 miliar pound bulan lalu, sekitar setengah dari jumlah yang dipinjam tahun lalu dan angka Desember terendah sejak 2019. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook