search:
|
PinNews

Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong, Bahlil Lahadalia: Mudah-mudahan Saya Tidak Dikasih Nilai 11 per 100

Fariz Agung Prasetya/ Sabtu, 03 Feb 2024 21:00 WIB
Bandingkan Kinerjanya dengan Tom Lembong, Bahlil Lahadalia: Mudah-mudahan Saya Tidak Dikasih Nilai 11 per 100

Bahlil Lahadalia kembali membandingkan kinerjanya dengan mantan Kepala BKPM Tom Lembong. Foto: Instagram@bahlillahadalia


PINUSI.COM - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kembali membandingkan kinerjanya dengan mantan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong).

Ia mengaku lulusan STIE Port Numbay, Jayapura, Papua, sedangkan Tom Lembong lulusan Harvard University.

Dengan memanfaatkan latar belakang pendidikannya, Balil telah menunjukkan keberhasilan melampaui target investasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Justru, karena penampilannya itulah ia meminta untuk tidak diberikan 11 poin (dari 100 poin).

"Mudah-mudahan saya tidak dikasih nilai 11 per 100."

"Dan tolong bandingkan juga antara tamatan Harvard dan tamatan Jayapura, terima kasih," katanya dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Pertama, Balil memperkenalkan capaian investasi pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Pada 2015, realisasi investasi mencapai Rp545 triliun dari target Rp519 triliun.

Pada 2016, di bawah kepemimpinan Tom Lembong, realisasi investasi mencapai Rp612 triliun dari target Rp594 triliun.

Pada 2017, jumlah realisasi investasi sebesar Rp692 triliun, dan targetnya sebesar Rp678 triliun.

Namun, Bahlil mengatakan pada 2018, Tom Lembong gagal mencapai target investasi sebesar Rp765 triliun, karena hanya mencapai Rp721 triliun.

"Jadi ada sempat target investasi yang tidak tercapai di 2018," ungkapnya.

Ia juga menunjukkan bagaimana ia selalu berhasil mencapai tujuan investasinya, bahkan di era pandemi Covid-19.

Sementara, Tom Lembong, wakil kapten Timnas AMIN, angkat bicara soal tudingan gagal memenuhi target investasi.

Ia mengajak masyarakat membandingkan data dan memberikan penilaian.

"Saya kira data-datanya semuanya publik."

"Kami mempersilakan publik saja menganalisa dan membandingkan data-data, dan kami mempersilakan masyarakat menilai," ucapnya saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024). (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook