search:
|
PinNews

ASPEK Indonesia Desak Jokowi Turunkan Harga Kebutuhan Pokok

Gabriella Hanyokrokusumo/ Selasa, 27 Feb 2024 03:00 WIB
ASPEK Indonesia Desak Jokowi Turunkan Harga Kebutuhan Pokok

Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) mempertanyakan komitmen Presiden Jokowi mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat yang semakin meroket. Foto: Istimewa


PINUSI.COM - Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK) mempertanyakan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat yang semakin meroket.

Karena, saat ini harga beras tercatat menjadi yang tertinggi semasa pemerintahan Jokowi.

Harganya naik hingga menembus angka 20 persen, dari kisaran Rp14 ribu per kilogram menjadi sekitar Rp18 ribu per kilogram. 

"Kalau kita cermati yang naik itu bukan hanya beras saja, akan tetapi harga telur ayam juga mengalami kenaikan yang sangat tinggi saat ini, naiknya hingga Rp32.000 per kilogram."

"Padahal biasanya harga telur ayam di bawah Rp25.000 per kilogram, bahkan harga cabai sempat menembus angka Rp100.000 per kilogram," tuturnya.

Keprihatinan akan melambungnya harga pangan pokok ini disampaikan oleh Mirah selaku Presiden ASPEK Indonesia.

Ia pun juga menyoroti tentang rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif listrik mulai 1 Maret 2024.

"Saat ini masyarakat Indonesia benar-benar sudah menjerit dengan berbagai kebijakan pemerintah yang tidak mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia."

"Saya mendesak agar pemerintah, dalam hal ini Jokowi, untuk segera menurunkan harga barang kebutuhan pokok masyarakat dan tidak menaikkan tarif dasar listrik," desak Presiden ASPEK Indonesia Mirah Sumirat di Jakarta, Senen (26/2/2024).

Melihat kondisi ekonomi masyarakat saat ini semakin sulit, sehingga bisa menurunkan kemampuan daya beli masyarakat.

Kemudian, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia dan kenaikan upah minimum provinsi 2024 yang sangat kecil, tentunya hal-hal semacam ini akan semakin mempersulit masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Yang masih bekerja saja akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, apalagi para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tentunya sangat terdampak."

"Kita cuma bisa mengingatkan Jokowi agar di ujung masa tugas sebagai Presiden, dia fokus serius dan sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat," paparnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Gabriella Hanyokrokusumo

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook