search:
|
PinNews

Anggap Istilah Presidential Club Terlalu Berlebihan, Prabowo Subianto: Hanya Empat Orang Enggak Usah Bikin Klub Lah, Minum Kopi Saja

Yohanes A.K. Corebima/ Jumat, 24 Mei 2024 13:30 WIB
Anggap Istilah Presidential Club Terlalu Berlebihan, Prabowo Subianto: Hanya Empat Orang Enggak Usah Bikin Klub Lah, Minum Kopi Saja

Prabowo Subianto menilai istilah presidential club terlalu berlebihan, lagi pula forum ini hanya berisi empat orang. Foto: Istimewa


PINUSI.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto akhirnya angkat bicara mengenai wacana pembentukan presidential club yang beranggotakan para presiden terdahulu, yakni Megawati Sukaranoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo. 

Prabowo mengaku tengah mempertimbangkan hal itu.

Namun, dia membantah telah mencetuskan nama presidential club yang belakangan disamakan dengan klub presiden di Amerika Serikat yang juga beranggotakan para kepala negara terdahulu.

"Saya tidak tahu istilah presidential club, saya tidak pernah bicara presidential club sebetulnya," kata Prabowo dalam sebuah wawancara, dikutip pada Jumat (25/5/2024). 

Prabowo mengatakan, istilah presidential klub itu adalah sebutan yang diucapkan pihak lain ketika mendengar wacana dirinya membentuk sebuah wadah untuk mengumpulkan pada presiden terdahulu. 

"Tapi mungkin ada orang yang dengar pemikiran saya itu (presidential) club," sambung Prabowo.

Prabowo menilai istilah presidential club sudah terlalu berlebihan, lagi pula forum ini hanya berisi empat orang, jadi menurutnya istilah itu tak tepat. 

"Hanya empat orang ya enggak usah bikin klub lah, minum kopi saja bisa ya."

"Enggak usah terlalu dibesar-besarkan pakai istilah klub, tapi saya tidak komentar, intinya kita komunikasi, komunikasi," paparnya. 

Wacana pembentukan presidential club sempat membetot perhatian publik.

Wacana ini kemudian menuai pro kontra, ada yang setuju dan yang tidak setuju. 

Bahkan, oleh sejumlah pihak, wacana pembentukan kelompok ini dinilai hanya siasat Prabowo untuk merayu Megawati Sukarnoputri membawa gerbong PDIP masuk kabinet.

Di sisi lain, Prabowo juga dinilai ingin mendamaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi.

Sudah menjadi rahasia umum, hubungan Megawati dengan dua presiden penerusnya itu memang tidak harmonis. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook