Ikrar Nusa Bhakti: Melakukan Hak Angket Bukan Berarti Kita Mengimpeach Jokowi

Oleh GabriellaMonday, 26th February 2024 | 22:45 WIB
Ikrar Nusa Bhakti: Melakukan Hak Angket Bukan Berarti Kita Mengimpeach Jokowi
Forum Penyelamat Reformasi dan Demokrasi (FPRD) menduga telah terjadi kecurangan pada Pemilu 2024. Foto: PINUSI.COM/Gabriel

PINUSI.COM - Forum Penyelamat Reformasi dan Demokrasi (FPRD) menduga telah terjadi kecurangan pada Pemilu 2024.

Dugaan kecurangan tersebut dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM), baik sebelum hari H, pada hari H yakni 14 Februari 2024, dan pasca-hari H.

"Kami dari FPRD yang berisi sejumlah purnawirawan TNI-Polri, akademisi, dan tokoh masyarakat, menduga telah terjadi abuse of power yang dilakukan oleh Presiden."

"Ketidaknetralan Jokowi dengan melakukan intervensi terhadap MK, KPU, Bawaslu, DKPP, hingga bahkan melakukan pengerahan ASN, kepala desa, dan perangkat desa."

"Selain itu, juga telah terjadi intimidasi dan pengarahan pilihan rakyat yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di berbagai daerah."

"Kemudian soal politisasi bansos dan BLT, serta penyalahgunaan fasilitas negara untuk melakukan kampanye terselubung," ucap Professor Ikrar Nusa Bhakti di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dengan berbagai peristiwa yang telah terjadi berkaitan dengan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU melalui aplikasi Sirekap dan peringatan serta anjuran dari Bawaslu dan keputusan DKPP, FPRD berpendapat hak angket mutlak harus dilakukan.

Karena, menurutnya hal ini telah memicu timbulnya gelombang demonstrasi dari masyarakat yang menolak hasil Pilpres 2024, dan hal tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pemerintah.

"Kita mendorong supaya partai-partai politik, baik di paslon 1 atau 3 yang memang ingin mengajukan hak angket itu, benar-benar melakukannya, karena hal ini juga merupakan bagian dari tatanan demokrasi."

"Dengan melakukan hak angket di DPR, maka hal ini menjadi taruhan politik sebuah partai di mata publik."

"Jangan yang tadinya misalnya menggebu-gebu ingin hak angket tapi kemudian dia mundur gara-gara ada tawaran masuk untuk duduk di dalam kabinet."

"Kalau ini yang terjadi, maka akan menimbulkan ketidakpercayaan publik kepada partai-partai politik tersebut."

"Melakukan hak angket bukan berarti kita meng-impeachment Presiden Jokowi ya, tapi lebih kepada mengupas tuntas permasalahan yang bangsa ini tengah hadapi untuk 5 tahun ke depan."

"Dalam sistem politik Indonesia itu, DPR sebagai lembaga legislatif yang membuat undang-undang itu punya hak untuk mempertanyakan dan menyelidiki kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi dari hak angket yang digelar," paparnya.

Pengajuan hak angket di DPR menjadi pertaruhan politik, jika benar-benar diloloskan, akan membuat kepercayaan publik kepada partai-partai politik tersebut tinggi.

Tapi kalau tidak lolos karena misalnya mengundurkan diri atau tidak jadi mengajukan hak angket, publik akan menilai sebaliknya.

"Menurut saya, dalam pengajuan hak angket tapi di tengah jalan ternyata mereka udah masuk angin gara-gara misalnya takut, apa namanya itu, masa depannya enggak jelas karena tidak masuk kabinet atau mendapatkan tawaran-tawaran yang mengiurkan, maka parpol itu tidak pantas untuk dipilih lagi pada pemilu lima tahun mendatang ya oleh masyarakat."

"Baik hak angket maupun ingin melaporkan di Mahkamah Konstitusi, maka prosesnya bisa berjalan sendiri-sendiri atau berdampingan atau saling menunggu," bebernya. (*)

Terkini

Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
PinTertainment | in 6 hours
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
PinSport | in 5 hours
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
PinTect | in 4 hours
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
PinNews | in 3 hours
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
PinSport | in 3 hours
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
PinNews | in 3 hours
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
PinSport | in 2 hours
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
PinNews | in 2 hours
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 20:01 WIB
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 13:25 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta