IDI: Kasus Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Negara Lain

Oleh Siti NurhasanahWednesday, 6th December 2023 | 12:30 WIB
IDI: Kasus Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Negara Lain
Rokok jenis e-sigaret atau shisha juga memiliki tingkat nikotin yang sama, bahkan lebih tinggi 30 kali lipat bisa meningkatkan risiko kanker paru. Foto: PINUSI.COM/Hasanah Syakim

PINUSI.COM - Angka kejadian kanker paru di Indonesia lebih muda 10 tahun, dibandingkan rata-rata di negara lain, terlebih pada perempuan. 


Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Onkologi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Sita Laksmi Andini, dalam media briefing Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 


Menurut dr Sita, hal tersebut disebabkan jumlah perokok tinggi, dan berimbas pada pajanan rokok ke keluarga, terutama anak dan cucu.


"Jadi usia lebih muda ini di Indonesia, kalau kita melakukan penelitian, di mana-mana angka kanker paru itu 10 tahun lebih muda dibandingkan dengan data negara lain," ungkap dr Sita. 


dr Sita menjelaskan, merokok meningkatkan risiko kanker paru lebih tinggi sebanyak 20 kali lipat.


Sehingga, angka kanker paru di Indonesia lebih muda, karena usia mulai merokoknya yang lebih muda.


"Dan paparannya meningkat pada perempuan yang tidak merokok, sehingga usia kanker meningkay 10 tahun lebih muda," jelas dr Sita. 


Jika di negera lain, kata dia, sekitar 63 sampai 68 tahun, sedangkan di Indonesia sekitar 58 tahun rata kanker paru. 


Selain itu, dia mengatakan, pada laki-laki yang frekuensi merokoknya tinggi, dapat berimbas pada seluruh anggota keluarga dengan pajanan rokok yang terus-menurus. 


"Sehingga hal itu juga dapat menyebabkan kanker paru pada anggota keluarga, terutama perempuan yang riwayat kekuarganya memiliki kanker paru," terangnya. 


dr Sita juga menyampaikan, gejala kanker paru yang perlu diwaspadai adalah sesak napas, batuk berdarah, nyeri dada, hingga menyerupai stroke seperti kejang. 


Menurutnya, hal tersebut karena adanya penyebaran kanker dari paru ke otak, sehingga terjadi pemyumbatan di otak, serta menimbulkan tumor otak. 


"Banyak juga beberapa pasien terdiagnosis kanker paru bukan karena batuk atau sesak napas, tapi tiba-tiba kok lumpuh sebelahnya (stroke), kemudian dilakukan CT Scan otak, ternyata ketahuan di situ ada tumor saat dibiopsi asalnya dari kanker paru," ungkapnya. 


Selain rokok konvensional, ujar dia, rokok jenis e-sigaret atau shisha juga memiliki tingkat nikotin yang sama, bahkan lebih tinggi 30 kali lipat bisa meningkatkan risiko kanker paru. 


dr Sita mengatakan, pencegahan pada stadium dini sangat dianjurkan, untuk meningkatkan angka ketahanan hidup sampai 5 tahun. 


"Dari stadium 1 ke stadium 3b ini hanya sekitar 1 tahunan, jadi 1 tahun sampai 1,5 tahun dari stadium 1a sampai stadium 4."


"Jadi ini sangat-sangat cepat, karena itu kita harus menemukan kanker paru dalam waktu dini," katanya. 


Menurutnya, deteksi dini atau skrining dapat mempercepat penemuan diagnosis stadium awal sebanyak 23 persen, dilakukan dengan Low Dose CT Scan (LDCT) dengan dosis rendah. 


Skrining perlu dilakukan, meskipun belum ada gejala dengan kriteria sudah menginjak usia 45 tahun ke atas, perokok aktif atau pasif, bekas perokok yang berhenti 10 tahun, serta bekerja di tempat yang terpapar bahan kimia.


"Jika di bawah 40 tahun namun ada riwayat keluarga terkena kanker paru, maka pemeriksaan bisa dilakukan selama dua tahun sekali."


"Tetapi kalau kita lihat di Indonesia angka perokok itu adalah pada laki-laki sebanyak 64 persen, jadi hampir 6 dari 7 orang, harus LDCT tiap tahun," papar dr Sita. 


Bagi laki-laki, kata dia, terlebih ex-smoker, apabila ada gejala, maka diagnosis dini kalau ada nodule dan berasosiasi dengan tuberculosis, maka cek dahak TB. (*)

Terkini

Breaking News ! KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi BJB
Breaking News ! KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi BJB
PinNews | in 5 hours
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
PinTertainment | in 3 hours
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
PinSport | in 2 hours
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
PinTect | in an hour
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
PinNews | in 6 minutes
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
PinSport | 16 minutes ago
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
PinNews | 17 minutes ago
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
PinSport | an hour ago
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
PinNews | an hour ago
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 20:01 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta