Bela Jokowi yang Gencar Bagikan Bansos Jelang Pemilu 2024, Luhut: Ngapain Ribut, Sih!

Oleh farizTuesday, 13th February 2024 | 02:00 WIB
Bela Jokowi yang Gencar Bagikan Bansos Jelang Pemilu 2024, Luhut: Ngapain Ribut, Sih!
Luhut Binsar Panjaitan membela Jokowi, dan meminta masyarakat tidak meributkan bantuan sosial. Foto: Instagram@luhut.pandjaitan

PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik karena sering 'turun gunung' menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan langsung tunai (BLT) dan bansos berupa beras.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membela Jokowi, dan meminta masyarakat tidak meributkan bantuan sosial.

Langkah Jokowi untuk mendistribusikan bantuan sosial dikritik karena dilakukan pada proses Pemilu 2024. Selain itu, putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga ikut serta dalam pemilu, sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Bagi Luhut, Jokowi memiliki cara yang unik untuk turun ke lapangan dan membagikan bantuan sosial.

Dengan demikian, katanya, tidak perlu ada kegaduhan dalam isu bantuan sosial. Luhut juga menyatakan, dana pengadaan bansos yang diambil dari APBN, telah disetujui oleh DPR.

"Kalau orang bagi-bagi sembako presiden, orang terus ribut, menurut saya ngapain sih ribut? Itu sudah dibuat putusin DPR kok, APBN kok," ungkap Luhut dalam podcast Political Show Podcast CNN: Opung Luhut Is Back.

Luhut berusaha memastikan, gaya Jokowi dalam mendistribusikan bantuan sosial tidak terkait suasana politik menjelang pemilu.

"Bahwa diberikan emangnya dia suka kan. Bahwa ada implikasi, jangan dipolitik-politikin lah," ujar Luhut.

Sedangkan untuk gaya Jokowi yang membagikan bantuan sosial dengan cara turun gunung, Luhut menganggap hal itu wajar.

Karena, Luhut menilai Jokowi adalah pemimpin yang berasal dari latar belakang yang sangat miskin.

"Suatu ketika beliau pernah kasih tahu saya, 'Pak Luhut, orang kok bisa ngajari saya soal kemiskinan, saya lahir dari situ Pak Luhut, kami di bantaran Kali Solo itu, saya kalau pergi malam-malam beri bantuan malam-malam, karena saya tahu bagaimana susahnya mereka hidup,' begitu cerita dia."

"Jadi dia latar belakangnya sudah tahu bagaimana susahnya orang yang miskin itu," papar Luhut.

Mengenai anggaran bansos yang nyaris membengkak, Luhut juga tidak mempermasalahkannya.

Selama anggaran APBN disetujui oleh DPR, katanya, seharusnya tidak ada masalah.

Faktanya, kata Luhut, mereka yang mengkritik anggaran bansos sering kali juga terwakili di DPR.

"Yang mutusin siapa sih? Kan sudah diputusin itu kan, semua yang ngomong ngoceh itu ada perwakilan di DPR juga kan? Lah ya sudah," cetus Luhut.

Juga tidak jelas dari mana anggaran untuk bantuan sosial berasal. Menurutnya, hal ini juga tidak perlu diributkan. Menurut Luhut, masyarakat tidak perlu meributkan sesuatu yang belum jelas.

"Ya kita tunggu aja, kenapa kita ribut yang kita belum tahu."

"Ini makanya tadi saya bilang kita sering berkomentar pada suatu hal yang kita tidak tahu."

"Kan ada pikiran Presiden kan komandan, tidak semua yang dia komandan tahu ini semua perencanaan ini kita semua tahu, ndak semua," jelas Luhut.

Luhut juga angkat bicara soal keraguan publik terhadap bantuan sosial yang akan diberikan Jokowi untuk Pemilu 2024.

Menurutnya, melihat situasi ekonomi saat ini, jika tidak ada bansos, mungkin masyarakat akan protes.

Ia tidak mempermasalahkan keributan mengenai bantuan sosial, namun ia yakin daya beli masyarakat akan tetap terjaga.

"Sekarang kalau enggak ada bansos juga itu kan ribut. Ayo, sekarang juga ada bansos ribut, enggak ada bansos ribut. Jadi bagusnya ada bansos ribut dikit, ya sudah," beber Luhut.

Luhut kembali menegaskan, Jokowi hanya ingin menjaga daya beli masyarakat.

Luhut mengapresiasi Jokowi tidak ingin rakyat kelaparan tanpa bantuan, karena Jokowi juga berasal dari keluarga miskin.

"Soal curiga itu ya tergantung siapa yang curiga dulu."

"Beliau datang dari keluarga sederhana, dia tahu mungkin orang ini ndak makan," cetus Luhut. (*)

Terkini

Alasan Pemerintah Menahan Peluncuran iPhone 16 di Indonesia: Sertifikasi TKDN Belum Terpenuhi
Alasan Pemerintah Menahan Peluncuran iPhone 16 di Indonesia: Sertifikasi TKDN Belum Terpenuhi
PinTect | in 4 hours
Prabowo Janji Tingkatkan Kesejahteraan Hakim, Fokus pada Kemandirian dan Integritas
Prabowo Janji Tingkatkan Kesejahteraan Hakim, Fokus pada Kemandirian dan Integritas
PinNews | in 3 hours
Hakim Protes Masalah Gaji  Ke DPR, Hakim : Setara Uang Jajan Rafatar 3 Hari
Hakim Protes Masalah Gaji Ke DPR, Hakim : Setara Uang Jajan Rafatar 3 Hari
PinNews | in 8 minutes
Kecanduan Judi Online, Seorang Ayah Tega Jual Anaknya 15 Juta
Kecanduan Judi Online, Seorang Ayah Tega Jual Anaknya 15 Juta
PinNews | 9 minutes ago
Tubagus Joddy Mantan Supir Vannesa Angel Kini Bekerja Bersama Raffi Ahmad
Tubagus Joddy Mantan Supir Vannesa Angel Kini Bekerja Bersama Raffi Ahmad
PinTertainment | 3 hours ago
Raznab Arif Melaporkan Nikita Mirzani Dengan UU ITE
Raznab Arif Melaporkan Nikita Mirzani Dengan UU ITE
PinTertainment | 3 hours ago
Tuntutan Kenaikan Gaji Hakim: Kemenkeu Beri Perhatian
Tuntutan Kenaikan Gaji Hakim: Kemenkeu Beri Perhatian
PinNews | 4 hours ago
Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sang Garuda Siap Balas Kekalahan 10-0
Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Sang Garuda Siap Balas Kekalahan 10-0
PinSport | 5 hours ago
Sudah Cair, Segera Cek pip.kemendikbud.go.id Pencairan Dana PIP Oktober
Sudah Cair, Segera Cek pip.kemendikbud.go.id Pencairan Dana PIP Oktober
PinNews | 5 hours ago
Raja Salman Idap Infeksi Paru-Paru
Raja Salman Idap Infeksi Paru-Paru
PinNews | 5 hours ago