Ekonomi dan Geopolitik Global Bergejolak, Erick Thohir Minta BUMN Lakukan Beberapa Hal Ini

Oleh farizSunday, 21st April 2024 | 00:01 WIB
Ekonomi dan Geopolitik Global Bergejolak, Erick Thohir Minta BUMN Lakukan Beberapa Hal Ini
Erick Thohir mengimbau BUMN memperhitungkan dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik global. Foto: iStock

PINUSI.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMNErick Thohir mengimbau BUMN memperhitungkan dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik global.

Erick mengatakan, karena inflasi Amerika Serikat sebesar 3,5%, tindakan Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Situasi geopolitik juga semakin bergejolak dengan memanasnya konflik Israel dan Iran beberapa hari yang lalu," ujar Erick di Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Erick menyatakan, situasi ini membuat dolar AS menguat terhadap rupiah, selain kenaikan harga minyak Brent dan WTI yang masing-masing telah menembus 85,7 USD per barrel dan 90,5 USD per barel.

"Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai US$100 per barel, apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat," tuturnya.

Erick mengatakan, kedua hal tersebut telah melemahkan rupiah dalam beberapa hari terakhir, menjadi Rp16.000–16.300 per dolar AS.

Nilai tukar ini bahkan dapat melampaui Rp16.500 jika tensi geopolitik terus berlanjut.

Erick telah menilai kondisi ekonomi dan geopolitik saat ini, dan dia percaya hal itu akan berdampak pada Indonesia melalui dana investasi asing yang keluar, yang akan melemahkan rupiah dan meningkatkan imbal hasil obligasi, karena gangguan rantai pasokan, impor bahan baku, dan makanan menjadi lebih mahal.

"Dan akan menggerus neraca perdagangan Indonesia," ulas Erick.

Erick meminta BUMN segera mengurangi dampak global, dengan meninjau ulang biaya operasional belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, rencana aksi korporasi, dan melakukan uji stres untuk menilai kondisi mereka saat ini.

Erick meminta BUMN perbankan mempertahankan porsi kredit yang terpengaruh oleh suku bunga, volatilitas rupiah, dan harga minyak.

Erick meminta BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar serta BUMN yang terkena dampak impor bahan baku seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, dan MIND ID, mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam waktu singkat.

"Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," lanjut Erick.

Erick menuturkan, perkebunan PTPN dapat memanfaatkan tren kenaikan harga untuk mencegah neraca perdagangan terganggu, karena BUMN seperti Pertambangan MIND ID berfokus pada pasar ekspor.

Erick menyatakan, perusahaan besar yang memiliki utang di luar negeri atau berencana menerbitkan instrumen dalam dolar AS, harus mempertimbangkan opsi hedging untuk mengurangi dampak dari perubahan kurs.

"Seluruh BUMN diharapkan dapat waspada dan awas dengan memantau situasi saat ini, mengingat kemungkinan terjadi kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat," beber Erick.

Sementara, Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina, menyatakan Pertamina secara ketat mengamati perkembangan terbaru dan efek memanasnya geopolitik terhadap rantai pasokan energi di seluruh dunia.

Nicke mengatakan, setelah eskalasi konflik di Timur Tengah, harga minyak global akan menjadi lebih dinamis.

“Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko, untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik."

"Termasuk pengendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,” ucap Nicke.

Sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (IDX: JK:BBRI), Sunarso menjamin BRI akan mengambil tindakan tegas dalam rencana aksi masa depan.

Sunarso menyatakan, BRI akan menjaga porsi kredit yang terdampak oleh suku bunga, fluktuasi rupiah, dan harga minyak secara proporsional, dengan cara yang bijaksana dan terencana.

"Tentu seperti arahan Pak Menteri, kita akan melaksanakan stress test dan juga mempersiapkan berbagai skenario terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada perekonomian tanah air, karena dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global," terang Sunarso. (*)


Terkini

Apel Besar Pasukan Berani Mati di Jakarta: Amien Rais Ungkap Rencana Besar pada 22 September
Apel Besar Pasukan Berani Mati di Jakarta: Amien Rais Ungkap Rencana Besar pada 22 September
PinNews | in 13 minutes
WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Mention pada Status, Mirip Instagram Stories
WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Mention pada Status, Mirip Instagram Stories
PinTect | in 6 minutes
Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditangkap !
Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditangkap !
PinNews | 14 minutes ago
Anggota Komisi X Kritik Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir
Anggota Komisi X Kritik Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir
PinSport | 25 minutes ago
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
PinTertainment | 43 minutes ago
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
PinNews | an hour ago
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
PinSport | 6 hours ago
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
PinNews | 7 hours ago
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
PinTertainment | 7 hours ago
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton  di Indonesia Selama Tur Asia
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton di Indonesia Selama Tur Asia
PinTertainment | Wednesday, 18th September 2024 | 20:31 WIB