Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.489 Triliun

Oleh farizFriday, 17th May 2024 | 03:30 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.489 Triliun
Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai US$ 403,9 miliar atau setara Rp6.489 triliun (kurs Rp16.068). Foto: BI.go.id

PINUSI.COM - Menurut Bank Indonesia (BI), utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal I 2024 mencapai US$ 403,9 miliar atau setara Rp6.489 triliun (kurs Rp16.068), turun 0,02% dari posisi triwulan sebelumnya.

"Penurunan posisi ULN ini bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono lewat keterangan tertulis, Rabu (15/5/2024).

Pada triwulan I-2024, BI mencatat ULN pemerintah sebesar US$ 192,2 miliar, turun dari posisi sebelumnya sebesar US$ 196,6 miliar.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, dan pergeseran dana investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain.

"Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu."

"Serta mengelola ULN secara fleksibel dan oportunistik dalam aspek timing, tenor, currency dan instrumen untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal," tutur Erwin.

Sebagai bagian dari instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas pemerintah.

Sektor yang paling menonjol termasuk Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21,1% dari ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,3%), Jasa Pendidikan (16,9%), Konstruksi (13,7%), dan Jasa Keuangan dan Asuransi (9,6%).

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali, mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98% dari total ULN pemerintah," imbuhnya.

ULN swasta juga menurun. Pada triwulan I-2024, itu senilai US$ 197 miliar, kurang dari posisi sebelumnya sebesar US$ 198,4 miliar.

Perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations), masing-masing mengalami kontraksi sebesar 1,8% (yoy) dan 1,6% (yoy). Penurunan ini adalah hasil dari keduanya.

Industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap, air panas, dan udara dingin, pertambangan, dan penggalian adalah sektor yang membentuk ULN swasta terbesar, yang mencapai 78,3% dari total ULN swasta.

ULN jangka panjang masih menjadi yang terbesar, dengan 76,1% dari total ULN swasta.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya."

"Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3% dari 29,8% pada triwulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,8% dari total ULN," jelas BI.

Pemerintah dan BI mengatakan akan terus bekerja sama untuk memantau kemajuan ULN, dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya untuk menjaga strukturnya tetap stabil.

Selain itu, fungsi ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, sambil meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. (*) 

Terkini

Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle Tayang di Indonesia 15 Agustus 2025, Catat Tanggalnya!
PinTertainment | in 7 hours
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
Rizky Ridho Cetak Gol Spektakuler dari Tengah Lapangan di Laga Persija vs Arema
PinSport | in 5 hours
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
Cara Mudah Mengetahui Password WiFi di Android, iPhone, Windows, dan Mac
PinTect | in 4 hours
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
Ikutan Gotong Royong, Menteri PKP Maruarar Sirait Sumbang Uang Pribadi 500 Juta Di Pembangunan Perumahan TNI AD
PinNews | in 4 hours
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
Arsenal Gagal Maksimalkan Dominasi, Arteta Kecewa Usai Ditahan Imbang Manchester United
PinSport | in 3 hours
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
Demo CPNS dan PPPK, Ini Alasan Pemerintah Menyesuaikan Jadwal Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024
PinNews | in 3 hours
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
PinSport | in 3 hours
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
PinNews | in 2 hours
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 20:01 WIB
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 13:25 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta