search:
|
PinNews

35 Peserta Meriahkan Festival Beduk 2024 Jakarta Utara

Yohannes TH/ Sabtu, 16 Mar 2024 20:00 WIB
35 Peserta Meriahkan Festival Beduk 2024 Jakarta Utara

Diikuti 35 peserta dari enam kecamatan, Festival Beduk 2024 Jakarta Utara kembali digelar. Foto: PINUSI.COM/Yohannes


PINUSI.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara kembali menggelar festival Beduk 2024 di Plaza Barat, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (15/3/2024).

Festival ini diramaikan 35 peserta (grup), dengan menampilkan penampilan terbaiknya di hadapan dewan juri.

Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Utara Cucu Rita Sary mengaku bangga dengan jumlah peserta yang mencapai 35 grup.

Itu artinya, terdapat kelurahan yang mengikutsertakan lebih dari satu peserta dalam Festival Beduk 2024.

“Tahun kemarin hanya ada enam peserta, akhirnya kita kolaborasi dengan Camat dan Pemerintah Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara dan mendapatkan 35 peserta tahun ini."

"Saya bangga karena ada kelurahan yang mengikutsertakan lebih dari satu peserta,” kata Cucu, Jumat (15/3/2024).

Cucu menyebut, Festival Beduk 2024 membuka ruang berekspresi dan inovasi menabuh beduk.

Festival ini diharapkan memberikan inspirasi kepada masyarakat, termasuk para pelajar di Jakarta Utara.

“Dari 35 peserta ini, Juara 1, 2, dan 3 akan kami bina kembali untuk mengikuti festival serupa di Tingkat Provinsi DKI Jakarta."

"Selebihnya ada juga Juara Harapan 1, 2, dan 3."

"Kami berharap Jakarta Utara bisa memenangkannya nanti di Tingkat Provinsi DKI Jakarta,” tuturnya.

Sementara, Ketua Pelaksana Festival Beduk 2024 Aep Tursaman menerangkan, peserta mendapatkan penilaian dari dewan juri mengenai menabuh beduk, lantunan takbir dan selawat, serta inovasi yang dibawakannya di atas panggung. 

Menurutnya, festival dalam bentuk perlombaan ini akan dilaksanakan berjenjang di setiap tingkat kota administrasi se-DKI Jakarta, dan di tingkat Provinsi DKI Jakarta nantinya.

“Sore nanti setelah pengumuman pemenang, akan ada launching (peluncuran) buku sejarah lokal dan penulisan toponimi Jakarta Utara, yang dirangkai dengan santunan bagi kaum dafa, penyerahan hadiah, dan ditutup dengan Syakir Daulay dan buka puasa bersama,” terangnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohannes TH

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook