PINUSI.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini mengunjungi RSUD Bahteramas di Sulawesi Tenggara untuk meninjau alat mamografi yang diberikan oleh Kemenkes melalui program Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network (SIHREN). Alat mamografi ini bertujuan mendukung deteksi dini kanker payudara, yang masih menjadi penyebab utama kematian pada perempuan Indonesia.
Menkes Budi mengungkapkan bahwa kanker payudara sering kali terdeteksi pada stadium lanjut karena keterlambatan dalam pemeriksaan. "Jika kanker payudara dideteksi sejak dini, tingkat kelangsungan hidupnya jauh lebih tinggi," ujar Menkes Budi, Sabtu (7/12/2024). Oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara, yang sering terdeteksi pada stadium tiga atau empat.
Program skrining kanker payudara, yang akan dijadikan bagian dari program kesehatan nasional, ditujukan untuk perempuan usia di atas 40 tahun. Menkes Budi juga mengungkapkan bahwa pemeriksaan mamografi akan menjadi hadiah ulang tahun dari Presiden untuk perempuan Indonesia, guna memastikan bahwa perempuan yang berisiko mendapatkan pemeriksaan yang tepat.
Baca Juga: Wabah Penyakit Misterius "Disease X" Guncang Republik Demokratik Kongo, Lebih dari 30 Nyawa Melayang
Pentingnya Skrining di Puskesmas
Selain mamografi, Menkes Budi menyatakan bahwa deteksi kanker payudara dapat dimulai di fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, dengan menggunakan USG. "Kami sudah berkoordinasi untuk meningkatkan kompetensi dokter umum agar USG di puskesmas tidak hanya digunakan untuk pemeriksaan kehamilan, tetapi juga untuk skrining kanker payudara," tambah Menkes Budi.
Skrining ini diharapkan dapat mempermudah deteksi dini dan mengurangi kekhawatiran banyak perempuan yang enggan memeriksakan diri karena takut dengan hasil yang mungkin buruk. Menkes Budi menekankan bahwa mengetahui kanker sejak stadium satu jauh lebih baik daripada menunggu sampai stadium tiga.
Baca Juga: Siap-Siap Puncak Hujan Meteor Geminid Desember 2024
Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi juga berbincang dengan Ni Kadek Mulyati, seorang penyintas kanker payudara yang berbagi pengalamannya tentang pentingnya deteksi dini. Ni Kadek mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk tidak menunda pemeriksaan kanker payudara. "Mari kita periksakan diri sedini mungkin untuk mengetahui apakah ada penyakit yang mungkin belum kita sadari," ajak Ni Kadek.
Penggunaan Mamografi di RSUD Bahteramas
Di RSUD Bahteramas, alat mamografi yang diterima melalui program SIHREN telah digunakan untuk berbagai pemeriksaan kanker payudara. "Kami telah melakukan mamografi pada enam pasien dalam program medical check-up, dan hasilnya semuanya normal," kata dr. Albertus Varera, salah satu penerima manfaat alat mamografi di RSUD Bahteramas.
Dengan adanya alat mamografi dan program skrining yang diperluas, Kementerian Kesehatan berharap dapat menurunkan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia melalui deteksi dini yang lebih luas dan pemeriksaan yang lebih terjangkau bagi masyarakat. (*)