Krisis Politik di Korea Selatan, Presiden Yoon Suk Yeol Hadapi Pemakzulan

Oleh PangeranThursday, 5th December 2024 | 09:23 WIB
Krisis Politik di Korea Selatan, Presiden Yoon Suk Yeol Hadapi Pemakzulan
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. (Foto: Instagram/sukyeol.yoon)

PINUSI.COM - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, tengah menghadapi ancaman pemakzulan setelah keputusan kontroversialnya untuk mendeklarasikan darurat militer. Langkah ini, yang pertama kalinya dilakukan dalam empat dekade terakhir, dituding sebagai upaya untuk menghalangi penyelidikan kriminal yang melibatkan dirinya dan keluarganya.

Keputusan tersebut memicu krisis politik besar. Parlemen dengan cepat membatalkan deklarasi tersebut, tetapi gejolak politik tetap tak terhindarkan.


Pada Kamis (5/12/2024) dini hari, anggota parlemen oposisi menyerahkan mosi pemakzulan, menuduh Yoon melanggar konstitusi dan hukum. Tuduhan ini juga mencakup dugaan upaya presiden menghindari penyelidikan atas kasus-kasus yang menjerat keluarganya.

"Ini adalah pelanggaran serius yang tidak dapat dimaafkan," ujar Kim Seung-won, salah satu anggota parlemen, seperti dilaporkan oleh AFP.

Undang-undang Korea Selatan mengharuskan mosi pemakzulan diputuskan dalam waktu 24 hingga 72 jam. Dengan mayoritas kursi parlemen dikuasai oposisi, peluang Yoon untuk mempertahankan posisinya tampak kecil.

Respon Internasional dan Demonstrasi Rakyat
Langkah darurat militer ini mengejutkan sekutu internasional, termasuk Amerika Serikat, yang memiliki hampir 30.000 pasukan di Korea Selatan. Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS, menyatakan bahwa Washington tidak diberitahu sebelumnya.

"Kami lega bahwa keputusan tersebut telah dibatalkan. Demokrasi Korea Selatan tetap kuat, dan kami akan terus mempererat hubungan bilateral," ujar Sullivan.

Di dalam negeri, ribuan warga Korea Selatan turun ke jalan, menyerukan pengunduran diri Yoon. Demonstrasi besar terjadi di sekitar kantor presiden di Seoul dan Gwanghwamun Square.

"Saya marah dan tidak bisa tidur semalam. Saya datang ke sini untuk memastikan Yoon benar-benar lengser," kata Kim Min-ho, salah satu demonstran.

Situasi di parlemen semakin memanas ketika lebih dari 280 tentara dikerahkan untuk mengamankan gedung. Namun, 190 anggota parlemen berhasil masuk dan membatalkan deklarasi darurat militer tersebut.

Dalam pidatonya, Yoon berdalih bahwa langkah darurat militer diperlukan untuk menghadapi ancaman dari Korea Utara dan "elemen anti-negara". Namun, klaim ini memicu kritik tajam, terutama setelah ia menyebut oposisi utama, Partai Demokrat, sebagai "elemen anti-negara."

Sejak terpilih pada 2022, popularitas Yoon terus merosot. Jajak pendapat terbaru dari Gallup menunjukkan tingkat persetujuannya hanya 19%, dengan banyak warga marah atas situasi ekonomi dan kontroversi yang melibatkan istrinya.

Krisis ini menunjukkan masa depan politik Yoon yang semakin tidak pasti. Ketegangan antara pemerintah dan oposisi terus meningkat, meninggalkan tanda tanya besar tentang stabilitas pemerintahan di Korea Selatan. (*) 

Terkini

Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Garuda Calling! Daftar Skuad Sementara Timnas Indonesia untuk Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
PinSport | in 7 hours
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
Gelombang Protes Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK, Aksi Massa Digelar di Tiga Lokasi
PinNews | in 6 hours
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 20:01 WIB
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 13:25 WIB
Brimob Metro Jaya Gelar Dapur Lapangan di Pondok Gede Permai untuk Bantu Warga Terdampak Banjir
Brimob Metro Jaya Gelar Dapur Lapangan di Pondok Gede Permai untuk Bantu Warga Terdampak Banjir
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 11:06 WIB
Pemerintah Segel Empat Destinasi Wisata di Puncak Bogor Akibat Pelanggaran Lingkungan
Pemerintah Segel Empat Destinasi Wisata di Puncak Bogor Akibat Pelanggaran Lingkungan
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 10:02 WIB
Komisi II DPR RI Tolak Usulan Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Hingga 2026
Komisi II DPR RI Tolak Usulan Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Hingga 2026
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 08:53 WIB
Cara Efektif Membersihkan Memori HP Tanpa Hapus Data
Cara Efektif Membersihkan Memori HP Tanpa Hapus Data
PinTect | Thursday, 6th March 2025 | 14:06 WIB
Cara Mencetak Kartu Keluarga (KK) Secara Online dengan Mudah
Cara Mencetak Kartu Keluarga (KK) Secara Online dengan Mudah
PinTect | Thursday, 6th March 2025 | 13:31 WIB
Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Maret 2025: Keberuntungan dan Tantangan Menanti!
Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Maret 2025: Keberuntungan dan Tantangan Menanti!
PinTertainment | Thursday, 6th March 2025 | 12:22 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta