PINUSI.COM - Jennifer Guilbeaut, seorang wanita yang berusia 23 tahun, melakukan kejahatan kepada seorang pengemudi Uber, Shohel Mahmud pada bulan Agustus yang lalu.
Bedasarkan dari video yang beredar, Guilbeaut menyemprotkan merica kepada Shohel ketika membaca do'a. Sopir tersebut segera memanggil 911 ketika ia di semprot, sehingga Jennifer ditangkap oleh kepolisian Manhattan, New York.
Guilbeaut secara resmi didakwa di pengadilan negara bagian dengan masing-masing satu dakwaan yaitu Penyerangan Tingkat Kedua sebagai Kejahatan Kebencian, Penyerangan Tingkat Ketiga sebagai Kejahatan Kebencian, dan Pelecehan Berat di Tingkat Kedua.
"Korbannya adalah warga New York, pekerja keras yang seharusnya tidak menghadapi kebencian seperti ini karena identitasnya. Setiap orang dipersilahkan untuk tinggal dan bekerja di Manhattan dan Unit Kejahatan Kebencian kami akan terus mengatasi serangan yang bermotif bias dengan menyelidiki dan mengadili kasus secara menyeluruh." ujar Alvin Bragg, jaksa wilayah Manhattan, dalam sebuah pernyataan.
"Seperti yang dituduhkan, Jennifer Guilbeaut tanpa alasan menyerang seorang pengemudi Uber Muslim ketika dia melakukan pekerjaannya." lanjutnya.
Tak hanya itu saja, Dewan Hubungan Amerika-Islam (disebut sebagai CAIR)mendukung terhadap tuduhannya tersebut.
"Kami menyambut baik tuduhan dkejahatan rasial dalam kasus ini dan berterima kasih kepada otoritas penegak hukum karena mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka yang diduga melakukan serangan tersebut akan menerima konsenkuensinya." kata Afaf Nasher, direktur eksekutif CAIR-NY.
Mantan perushaan Guilbeuat, D Pagan Communications memposting utasan nya di X mengenai kejadian ini dan sangat menyayangkan bahwa kejadian ini.