PINUSI.COM - Dalam debat Calon Gubenur daerah DKI Jakarta, nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) sempat menyuarakan rencana pembangunan 'DIsneyland' di kepulauan seribu dalam debat Pilkada 2024 minggu lalu (27/20/2024).
Rencana tersebut direnspon oleh calon gubenur nomor urut 3, Pramono Agung. "Dulu, pada tahun 201 Kang Emil (Ridwan Kamil) menyampaikan akan membangun 'DIsneyland' di Cikarang. Sekarang Kang Emil ketika menjadi gubenur di Jakarta menyampaikan akan membangun 'Disneyland' di Pulau Seribu. Sebetulnya akan dibangun di Cikarang atau di Pulau Seribu?" Tanya Pramono dalam debat calon gubenur.
Imajinasi Pemimpin mengenai Pembangunan 'Disneyland'
Baca Juga: Dekanat FISIP UInair Dikritik, Pembekuan BEM FISIP Unair Dinilai Mirip Praktik Orde Baru
Ridwan Kamil sendiri menanggapi dari pertanyaan Pramono terkait dalam pembangunan 'Disneyland' di kepulauan seribu.
"Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan, walaupun dalam perjanannya kada berhasil, kadang gagal., dan tugas pemimpin adalah berimajinasi" ungkap Ridwan Kamil.
"Kalau urusan 'Disneyland' itu kadang-kadang dia dalam political will-nya. Tetapi dalam business deal-nya mungkin tidak masuk dan lain sebagainya. Tapi yang penting itu berusaha. Karena seburuk-buruknya pemimpin adalah yang tidak mau berimajinasi, tidak mau berusaha." ujar Ridwan Kamil kembali.
Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Resmi Menikah dengan Mitzi Abigail, Ini Profil dan Agama Sang Istri
Risiko Kegagalan dalam Pembangunan 'Disneyland'
Pramonon tidak membantak pernyataan Ridwan Kamil mengenai imajinasi, tetapi menekankan bahwan pemimpin perlu mempertimbangkan risiko sebelum membuat janjinya sendiri. Sebelumnya, Pramonon sendiri membandingkan pengalaman nya dalam menjalani tugas sebagai Menteri Sekretaris Kabinet era Presiden Joko WIdodo.
"Saya juga tidak membantah satu patahan kata pun terhadap apa yang Kang Emil katakan. Saya juga punya perjalanan panjang 25 tahun sebagai pejabat. 2 periode sebagai Menteri Sekretaris Kabinet, dan risiko untuk mengambil keputusan sudah pasti saya ambil." tutup Pramono. (*)