PINUSI.COM - Jika pada periode sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bekerja sendirian, maka di era kepemimpinan Presiden Prabowo, dirinya memiliki Wakil Menteri yang akan membantu menyelesaikan berbagai macam program-program KKP selama 5 tahun ke depan.
Dan dihadapan awak media, Menteri Trenggono memperkenalkan Wakil Menterinya dengan sembari mengatakan bahwa dirinya sudah mengenal lama dengan orang yang menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri di Kementerian KKP yang ia pimpin.
"Jadi gini ya seolah-olah kalau Menteri sama Wakil Menteri itu bagi-bagi tugas tapi padahal enggak gitu karena kita ini teamwork. Saya di Kementerian Pertahanan dengan Pak Prabowo dulu selalu teamwork, apa yang dikerjakan selalu di akselerasi bersama dengan jajaran saya termasuk pak Didit. Karena sudah terbiasa waktu di Kementerian Pertahanan, jadi lebih mudah buat saya tinggal katakan, pak ini udah diperkuat dan tinggal dilanjutkan, silahkan pak, saya minta bantuan bapak untuk menjalankan yang baru ini, kita bagi tugas misalnya gitu tapi bukan berarti terpisah melainkan tetap satu team ya," ucap Menteri KKP Trenggono.
Dan orang yang terpilih untuk menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan adalah Didit Herdiawan Ashaf.
Di hadapan undangan dan awak media, Didit mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan beberapa masukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara tercinta.
"Yang saya hormati Bapak Menteri Trenggono dan pagi hari ini saya diterima oleh seluruh jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai Wakil Menteri. Dan saya sudah mendapatkan beberapa masukan yang perlu dilaksanakan, kebijakan-kebijakan di Kementerian Kelautan dan Perikanan terutama untuk peningkatan kinerja untuk tahun 2024 dan 2029," ucap Wakil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan Ashaf di Jakarta, Selasa (22/10/2024).
"Tanpa panjang lebar, saya mohon bantuan dari seluruh rekan-rekan yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan tentunya para teman-teman wartawan dan media yang ada kaitannya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bisa meningkatkan berita-berita yang positif yang dikerjakan tentunya oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara," lanjutnya.
Didit yang sudah mendapatkan beberapa masukan serta kebijakan-kebijakan di KKP, menurutnya harus segera dilaksanakan terutama peningkatan kinerja untuk tahun 2024 dan 2029 memastikan komitmennya untuk bekerja cepat bersama Menteri Trenggono.
Dan pria kelahiran Surabaya 63 tahun silam ini, saat ditanya soal strategi apa yang akan ia gunakan dalam menghadapi kasus-kasus ilegal yang terjadi di perairan Indonesia seperti pencurian pasir laut, BBL, dll, Didit mengungkapkan bahwa dalam menangani kasus-kasus tersebut diperlukan kerjasama antar lembaga terkait pagar dapat menangkap pelaku.
"Jawaban untuk pencurian pasir laut di perairan Batam diperlukan kerjasama Kementerian Kelautan dengan Angkatan Laut itu tetap harus ada. Perlu diketahui bersama bahwa Angkatan Laut itu melakukan kegiatan bersama-sama dengan Kementerian Kelautan Perikanan beserta stakeholder yang ada termasuk Bakamla, Polairut, Becukai Imigrasi dan lain sebagainya," jawabnya.
"Dan kita kalau menyimak lagi, dari Sabang sampai Maroke itu sangat besar. Potensi lautnya sangat luas. 2 pertiga dari negara kita terdiri dari laut. Oleh karena itu kita butuh kerjasama yang kompak dan baik untuk bisa bersatu padu menyelesaikan permasalahan di laut, pesisir, pantai maupun darat di sekitar pesisir dan laut di pedalaman, itu semuanya berkaitan dengan KKP dan Angkatan Laut serta rekan-rekan atau stakeholder yang lain bagi kepentingan rakyat. Nah inilah yang perlu kita tingkatkan dan adakan koordinasi yang saling terkait dan tentunya tidak ada menang sendiri-sendiri," jelasnya. (*)