Miris! Hotel Dalam Kondisi Hidup Segan Mati Tak Mau

Oleh CarrisaeltrTuesday, 2nd February 2021 | 13:15 WIB
Miris! Hotel Dalam Kondisi Hidup Segan Mati Tak Mau

Hotel telah jalani kewajiban dan taat protokol kesehatan, tapi percuma karena ada larangan berwisata

PINUSI.COM – Banyak hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpajang di etalase platform jual beli online. Mengejutkan memang, karena bukan sebuah pemandangan biasa jika banyak yang menjual propertinya secara bersamaan, dengan harga di bawah pasaran seperti baju obral-an.

Fenomena ini menunjukkan bahwa perekonomian tanah air sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan, dampak dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda Nusantara nyaris satu tahun lamanya.

Hal ini selaras dengan catatan Badan Pusat Statistik, yang menyebut tingkat penghunian kamar hotel di Provinsi DIY mencapai rata-rata 45 persen pada bulan Desember 2020. Artinya telah terjadi penurunan sebanyak 27,12 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, Provinsi DIY menempati urutan ketiga soal penurunan tingkat hunian hotel di Indonesia, sesudah Bali dan Kepulauan Riau.

Hotel
Tangkapan layar platform jual beli online, hotel-hotel di DIY diobral

Ada pun hotel-hotel yang terpajang di platform jual beli online, miliki banderol harga yang bervariasi, bergantung luas lahan dan lokasi. Ada yang Rp 20 miliar, Rp 40 miliar bahkan di atas Rp 75 miliar. Berikut rincian beberapa hotelnya:

  • Hotel bintang 3 (luas 4.000 m, kapasitas 45 kamar) di Kawasan Taman Siswa, Rp 60 miliar
  • Hotel bintang 3 di Kawasan Timoho Timur, Rp 22 miliar
  • Hotel bintang 3 (luas bangunan 2.000 m, kapasitas 40 kamar) di Kawasan Malioboro Rp 75 miliar.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana, membenarkan fenomena tersebut. Dia mengungkapkan, dari hari ke hari makin banyak yang bangkrut akibat tidak mampu mempertahankan roda bisnisnya tetap berjalan selama masa pandemi.

Dia merincikan hingga tanggal 1 Februari 2021, tercatat 50 hotel dan restoran yang beberapa unit usahanya tutup. Jumlah tersebut, tutur Deddy, bertambah sebanyak 20 hotel dan restoran, yang mana sebelumnya berjumlah 30 hotel dan restoran.

Namun demikian, dia menegaskan jumlah tersebut belum pasti sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Sebab, jumlah itu bersumber dari anggota PHRI DIY saja, tidak termasuk yang tak terdaftar sebagai anggota. “Ini hanya data yang masuk sebagai anggota PHRI DIY, jumlahnya 300-an. Kalau di luar PHRI, bisa dua kali lipat, ratusan," jelas dia, sebagaimana melansir CNBC Indonesia, Selasa (2/2/2021).

Lebih lanjut dia menuturkan, ada pun penyebab fenomena ini adalah ketimpangan antara kebijakan pemerintah dengan kondisi di lapangan selama pandemi. Yang mana pemerintah gencar mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak mendesak atau perlu. Di sisi lain, pemerintah tetap memperbolehkan hotel dan restoran beroperasi asal mematuhi protokol kesehatan.

Deddy berpandangan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) pun kini menjadi tiada guna jika roda bisnis tak berjalan.

"Jadi kelihatannya apa gunanya mendapatkan itu, sementara kran kita dimatikan. Karena sektor pariwisata mobilitas pergerakan manusia, kalau pergerakan dihentikan harusnya ada solusi relaksasi, ini yang kita rasakan," tandas dia.

Terkini

Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
Kunjungi 2 Lokasi, Menteri PKP Maruarar Temui Masyarakat Di Lokasi Pembangunan Rumah
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 20:01 WIB
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
Sinar Mas Adakan Groundbreaking Gedung SMX01 Di Kawasan Bisnis Jakarta
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 13:25 WIB
Brimob Metro Jaya Gelar Dapur Lapangan di Pondok Gede Permai untuk Bantu Warga Terdampak Banjir
Brimob Metro Jaya Gelar Dapur Lapangan di Pondok Gede Permai untuk Bantu Warga Terdampak Banjir
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 11:06 WIB
Pemerintah Segel Empat Destinasi Wisata di Puncak Bogor Akibat Pelanggaran Lingkungan
Pemerintah Segel Empat Destinasi Wisata di Puncak Bogor Akibat Pelanggaran Lingkungan
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 10:02 WIB
Komisi II DPR RI Tolak Usulan Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Hingga 2026
Komisi II DPR RI Tolak Usulan Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Hingga 2026
PinNews | Friday, 7th March 2025 | 08:53 WIB
Cara Efektif Membersihkan Memori HP Tanpa Hapus Data
Cara Efektif Membersihkan Memori HP Tanpa Hapus Data
PinTect | Thursday, 6th March 2025 | 14:06 WIB
Cara Mencetak Kartu Keluarga (KK) Secara Online dengan Mudah
Cara Mencetak Kartu Keluarga (KK) Secara Online dengan Mudah
PinTect | Thursday, 6th March 2025 | 13:31 WIB
Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Maret 2025: Keberuntungan dan Tantangan Menanti!
Ramalan Zodiak Hari Ini, 6 Maret 2025: Keberuntungan dan Tantangan Menanti!
PinTertainment | Thursday, 6th March 2025 | 12:22 WIB
Manajer Reza Gladys Diperiksa, Dugaan Pemerasan Nikita Mirzani Kian Berkembang
Manajer Reza Gladys Diperiksa, Dugaan Pemerasan Nikita Mirzani Kian Berkembang
PinTertainment | Thursday, 6th March 2025 | 11:22 WIB
Nikita Mirzani Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ini Deretan Kasus yang Pernah Menyeret Nikita Mirzani
Nikita Mirzani Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ini Deretan Kasus yang Pernah Menyeret Nikita Mirzani
PinTertainment | Thursday, 6th March 2025 | 10:45 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta