Pengetatan Selama Pandemi Bukan Cuma Di Indonesia, Tengok 4 Negara ini

Oleh CarrisaeltrFriday, 26th March 2021 | 11:12 WIB
Pengetatan Selama Pandemi Bukan Cuma Di Indonesia, Tengok 4 Negara ini
Pengetatan selama pandemi terjadi di banyak negara. Warga dunia senasib dengan masyarakat Indonesia yang kecewa ada larangan mudik (. foto ilustrasi: freepik)

PINUSI.COM – Pengetatan selama pandemi, belum juga melonggar. Sama seperti tahun lalu, pemerintah kembali melarang kegiatan mudik di tahun ini, dengan alasan yang sama pula yakni mempertimbangkan risiko penularan Covid-19.

Kebijakan larangan mudik lebaran sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Maret 2021. Larangan berlaku bagi ASN/TNI-Polri karyawan swasta maupun pekerja mandiri dan seluruh masyarakat. Seluruh Kementerian dan Lembaga turut mengkomunikasikan hal ini ke publik.

Larangan mudik akan dimulai pada tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021 dan sebelum itu dan sebelum dan sesudah hari dan tanggal itu diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan atau kegiatan-kegiatan yang keluar daerah sepanjang kecuali betul-betul dalam keadaan mendesak dan perlu.

Terkait aturan resmi di lapangan, akan diatur lebih lanjut oleh Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal ini dilakukan, karena pemerintah menilai angka penularan dan kematian Covid-19 di dalam negeri masih tinggi.

Pengetatan Selama Pandemi

"Cuti bersama idul fitri satu hari ada, tapi enggak boleh ada aktivitas mudik. Pemberian bansos akan diberikan. Mekanisme pergerakan orang dan barang akan diatur kementerian dan lembaga terkait. Untuk kegiatan Ramadan diatur Kemenag," kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat jumpa pers pada Jumat (26/3/2021).

Dalam peresmian pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Istana Negara, Jumat (26/3/2021), Presiden Jokowi turut mengingatkan jajaran kepala daerah soal masih tingginya risiko penularan Covid-19.

Meski saat ini Indonesia terus mengalami penurunan angka harian positif covid-19, dia meminta agar semua pihak tetap waspada. Jangan sampai, dengan turunnya angka penularan harian ini membuat semua jajaran kepala deerah dan pemerintah lengah, sebab resiko penularan covid-19 masih tetap ada.

Meski memiliki maksud yang baik, namun tetap saja kebijakan larangan mudik ini kembali bikin masyarakat kecewa. Karena ini adalak kali kedua, mayoritas masyarakat Indonesia harus menahan rindunya suasana merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

Tapi tenang, masyarakat Indonesia tidak sendiri. Pengetatan yang serupa—meski bukan mudik—juga dialami warga dunia. Beberapa negara disebutkan tengah menghadapi lonjakan kasus baru. Kondisi ini dijuluki sebagai gelombang ketiga pandemi Covid-19. Seperti yang dialami para penduduk dari negara-negara berikut:

Pengetatan Selama Pandemi

Pakistan
Menukil laman Gulf News yang melaporkan bahwa Pakistan kini berada di ambang terjangan gelombang ketiga, terlihat dari tingkat kasus infeksi yang terus naik. Kamis (25/3/2021) kemarin, tercatat ada 3.946 orang yang dinyatakan positif dalam sehari. Penambahan ini adalah yang tertinggi kedua dari yang tercatat pada Juli 2020 yakni sebanyak 4.432 orang dalam sehari.

Total jumlah kasus Covid-19 di Pakistan mencapai 640.988 orang. Sebanyak 14.028 orang di antaranya meninggal dunia. Provinsi Punjab adalah wilayah dengan tingkat kematian tertinggi, korban jiwa total sebanyak 6.099 jiwa.

Prancis
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan lockdown terbatas selama sebulan di Kota Paris dan beberapa wilayah lain. Dikutip dari laman BBC, pada lockdown kali ini, bisnis yang tidak penting akan ditutup dan pergerakan di luar akan dibatasi, utamanya di daerah yang terkena dampak. Namun, sekolah akan tetap buka dan olahraga di luar ruangan diperbolehkan hingga 10 km dari rumah.

Prancis memang sudah diterjang gelombang ketiga, dan sekitar 1.200 orang dalam perawatan intensif. Sejumlah wilayah kena pengaruh kebijakan lockdown terbatas, mencakup wilayah Hauts-de-France di Timur Laut Prancis yang meliputi kota Lille.

Pengetatan Selama Pandemi

Belgia
Belgia juga menghadapi gelombang ketiga. Kini tercatat jumlah kasus positif mencapai 842.775 orang, dan korban jiwa sebanyak 22.763 orang. Akibat gelombang ketiga, Belgia memberlakukan pengetatan baru. Sekolah, toko-toko yang tidak menjual makanan hingga salon akan ditutup selama empat minggu ke depan.

Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, mengatakan varian virus Covid asal Inggris adalah dalangnya. Hingga kini, tutur dia, telah menyebabkan jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit melonjak jumlahnya.

Jerman
Pemerintah Jerman juga memperpanjang kebijakan karantina atau lockdown hingga 18 April dengan penerapan yang ketat saat libur Paskah dari 1 April hingga 5 April, hampir mirip-mirip dengan kebijakan larangan mudik lebaran di Indonesia.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan bahwa Jerman perlu menghentikan penyebaran dari gelombang ketiga yang melanda. Kebijakan karantina yang diperketat ini mengatur perayaan Paskah digelar gereja secara daring.

Selain itu, pertemuan keluarga dibatasi maksimal 5 orang, ada juga larangan pertemuan publik, dan penutupan toko selama libur Paskah. Bagi penduduk yang berlibur ke luar negeri harus dites sebelum kembali ke Jerman.

Terkini

Kementerian PKP Dan Goto Tengah Persiapkan 2 Ribu Rumah Subsidi Untuk Pengemudi Ojek Online
Kementerian PKP Dan Goto Tengah Persiapkan 2 Ribu Rumah Subsidi Untuk Pengemudi Ojek Online
PinNews | Tuesday, 8th April 2025 | 23:04 WIB
Presiden Prabowo Ingin Berdialog Tertutup dengan Tokoh Pengusung Narasi "Indonesia Gelap"
Presiden Prabowo Ingin Berdialog Tertutup dengan Tokoh Pengusung Narasi "Indonesia Gelap"
PinNews | Tuesday, 8th April 2025 | 10:13 WIB
Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia 2025, Skuad Garuda Senior Tunjukkan Dukungan Penuh
Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia 2025, Skuad Garuda Senior Tunjukkan Dukungan Penuh
PinSport | Tuesday, 8th April 2025 | 09:58 WIB
Garuda Muda Cetak Sejarah: Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025 Usai Bungkam Yaman
Garuda Muda Cetak Sejarah: Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025 Usai Bungkam Yaman
PinSport | Tuesday, 8th April 2025 | 09:03 WIB
Prabowo Tegaskan: TNI Aktif Dilarang Masuk BUMN, Hanya Pensiunan yang Diperbolehkan
Prabowo Tegaskan: TNI Aktif Dilarang Masuk BUMN, Hanya Pensiunan yang Diperbolehkan
PinNews | Monday, 7th April 2025 | 10:41 WIB
Kisruh PHK Massal PT Yihong Novatex Indonesia: Kronologi Lengkap, Nasib 1.126 Karyawan Masih Menggantung
Kisruh PHK Massal PT Yihong Novatex Indonesia: Kronologi Lengkap, Nasib 1.126 Karyawan Masih Menggantung
PinNews | Monday, 7th April 2025 | 09:23 WIB
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Yaman di Piala Asia U-17 2025: Laga Krusial Menuju Piala Dunia
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Yaman di Piala Asia U-17 2025: Laga Krusial Menuju Piala Dunia
PinSport | Monday, 7th April 2025 | 08:08 WIB
Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan, Jasa Marga Dukung Diskresi Polisi dan Imbau Pengguna Antisipasi Kepadatan
Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan, Jasa Marga Dukung Diskresi Polisi dan Imbau Pengguna Antisipasi Kepadatan
PinNews | Saturday, 5th April 2025 | 15:07 WIB
Nova Arianto Bersyukur Usai Kemenangan Timnas U-17 Atas Korea Selatan di Piala Asia 2025
Nova Arianto Bersyukur Usai Kemenangan Timnas U-17 Atas Korea Selatan di Piala Asia 2025
PinSport | Saturday, 5th April 2025 | 14:49 WIB
Ini Alasan Ruben Onsu Mualaf,  Ternyata Bertemu Sosok Ini...
Ini Alasan Ruben Onsu Mualaf, Ternyata Bertemu Sosok Ini...
PinTertainment | Saturday, 5th April 2025 | 13:43 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta