Perjanjian Dagang Ditangguhkan, AS Beri Myanmar Sanksi Ekonomi

Oleh CarrisaeltrTuesday, 30th March 2021 | 09:00 WIB
Perjanjian Dagang Ditangguhkan, AS Beri Myanmar Sanksi Ekonomi

Perjanjian dagang antara AS dengan Myanmar resmi ditangguhkan, merespons kekerasan militer pasca kudeta junta militer.

PINUSI.COM – Perjanjian dagang ditangguhkan seluruhnya, adalah kebijakan Amerika Serikat (AS) dalam memberikan sanksi ekonomi kepada Myanmar, merespon kekerasan kemanusian paling mematikan sejak kudeta junta militer, terjadi beberapa waktu lalu.

Lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dalam demonstrasi yang memprotes kudeta militer di seluruh Myanmar pada Sabtu (27/3/2021). Kebrutalan ini kembali memicu kecaman internasional.

AS mengutuk kekerasan brutal pasukan keamanan terhadap warga sipil. Pembunuhan demonstrasi damai, pelajar, pekerja, pemimpin buruh, petugas medis, dan anak-anak disebut telah mengejutkan komunitas internasional. Presiden AS Joe Biden menyebut kekerasan itu mengerikan dan benar-benar keterlaluan.

"Berdasarkan laporan yang saya terima, banyak sekali orang yang terbunuh, sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kami sedang mengerjakannya (sanksi) sekarang," kata Biden kepada wartawan Minggu (28/3/2021) di Delaware saat baru kembali ke Washington.

Akhirnya keputusan penangguhan perdagangan diplomatik diumumkan Senin (29/3/2021) waktu setempat dan akan berlaku segera. Berdasarkan perjanjian itu, AS bekerja sama dengan Myanmar dalam perdagangan dan investasi untuk mendukung integrasi negara tersebut ke dalam ekonomi global.

Kantor Perwakilan Dagang AS dalam pernyataannya menyatakan AS mendukung rakyat Myanmar memperjuangkan pemerintahan yang demokratis. AS menilai, kekerasan militer ini adalah serangan langsung terhadap proses transisi Myanmar menuju negara demokrasi. Sekaligus juga, bukti kegigihan rakyat Myanmar dalam meraih masa depan lebih baik.

“Penangguhan perjanjian antara dua negara (G to G) di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) 2013 akan berlaku sampai kembalinya pemerintah yang dipilih secara demokratis," bunyi pernyataan kantor Perwakilan Dagang AS melansir CNN.

Terkini

Apel Besar Pasukan Berani Mati di Jakarta: Amien Rais Ungkap Rencana Besar pada 22 September
Apel Besar Pasukan Berani Mati di Jakarta: Amien Rais Ungkap Rencana Besar pada 22 September
PinNews | in 33 minutes
WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Mention pada Status, Mirip Instagram Stories
WhatsApp Segera Hadirkan Fitur Mention pada Status, Mirip Instagram Stories
PinTect | in 27 minutes
Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditangkap !
Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Ditangkap !
PinNews | in 6 minutes
Anggota Komisi X Kritik Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir
Anggota Komisi X Kritik Naturalisasi, Ini Jawaban Erick Thohir
PinSport | 5 minutes ago
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
PinTertainment | 22 minutes ago
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
PinNews | an hour ago
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
PinSport | 6 hours ago
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
PinNews | 6 hours ago
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
PinTertainment | 7 hours ago
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton  di Indonesia Selama Tur Asia
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton di Indonesia Selama Tur Asia
PinTertainment | Wednesday, 18th September 2024 | 20:31 WIB