PINUSI.COM, Tangerang – Kasus penipuan berkedok sembako kembali terjadi di wilayah Pondok Bahar, Kota Tangerang, Banten. Pelaku yang bernama Siti Masitoh itu menipu puluhan orang dari berbagai wilayah. Salah satu korban yang bernama Topan Aliando mengatakan, awal dirinya terkena modus penipuan tersebut dikarenakan tergiur dengan harga sembako yang sangat miring atau dibawah harga pasaran.
“Iya dia itu menawarkan sembako dari berbagai merek yang harganya relatif dan sangat miring, jadi saya dan rekan saya itu tergoda untuk melakukan pembelian itu lewat dia,” kata Topan saat dikonfirmasi, Sabtu (30/4/2022).
Topan juga menuturkan, awal dari pembelian pertama itu sangat lancar dan aman tidak ada timbul kecurigaan kepada pelaku, semua bahan sembako itu dikirimkan sesuai dengan permintaan yang dia inginkan.
“Awal pembelian pertama dia benar mengirimkan barang sesuai permintaan saya,” ujarnya.
Topan kembali menuturkan, setelah beberapa lama dia kembali membeli bahan sembako untuk dijual kembali. Barang itu tak kunjung dikirimkan, saat dihubungi dia mengatakan lagi dalam proses hingga beberapa hari kedepan Topan kembali menghubungi pelaku namun tidak ada respon yang dia dapat.
“Pas membeli barang selanjutnya untuk dijual kembali kok ini lama, saya hubungi respon nya lagi dalam proses, saya tunggu beberapa hari juga tak kunjung dikirim. Hingga saya telpon malah tidak ada respon sama sekali, saya sudah mulai curiga,” ucapnya.
Topan juga menjelaskan, pada saat dia mendatangi rumah pelaku, ternyata dirinya bertemu dengan korban penipuan yang lainnya, hingga dia dan korban lainnya menghitung total kerugian yang telah digabungkan dengan dirinya hingga mencapai ratusan juta rupiah. Dari puluhan korban tersebut kerugiannya sangat berfariatif dari yang nilai nya kecil hingga puluhan juta.
“Saya datangi kerumah tersangka, ternyata disana juga ada korban lainnya. Besaran kerugian dari semua korban itu mencapai ratusan juta, ia dari puluhan korban itu berfariatif dari yang kecil sampai yang nilainya besar,” ujarnya.
Kini semua pihak yang menjadi korban penipuan itu sudah melakukan langkah kekeluargaan namun nahas para korban itu tidak mendapatkan respon dari pihak keluarga pelaku. Dan pada akhirnya korban membawa kasus penipuan ini kejalur hukum.
“Sudah menemui keluarga pelaku tapi keluarganya tidak mau ikut campur dan tidak mau mau respon juga. Kini semua korban termasuk saya akan melaporkan kasus ini ke pihak Kepolisian,” pungkasnya.