PINUSI.COM, NTT - Warga lokal Pulau Komodo menggelar aksi di Loh Liang, Pulau Komodo terkait kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK), Rabu (3/8/2022).
Warga yang menggelar aksi menggunakan medium seadanya dengan mengekspresikan tentang kebijakan pemerintah yang meresahkan warga lokal tersebut.
Namun justru warga mendapatkan feedback tidak mengenakan dari apara kepolisian, dimana kepolisian melakukan tindakan represif terhadap warga, bahkan sekitar 10 warga diamankan karena dianggap provokator.
"Aparat kepolisian menangkap sedikitnya 10 orang. Mohon mereka yang ditahan segera dibebaskan," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Agustus 2022.
Akibat peristiwa tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman meminta kepada Kapolri agar anggota polisi tidak melakukan tindakan represif pada demonstran.
"Yth Pak Kapolri. Demonstrasi itu hak menyatakan pendapat yg dijamin UUD 45 & UU Negara. Jika masyarakat Labuan Bajo berdemonstrasi meminta penjelasan/menolak kenaikan tarif masuk TNK, janganlah dihadapi dengan kekerasan. Mohon mereka yang ditahan segera dibebaskan," pinta Benny sebagaimana dikutip pada akun twitter resminya pada Rabu (3/8/2022).
Menurut Benny, pemerintah harus jelaskan terbuka kepada rakyat, apa dasar menaikan tarif masuk TNK secara drastis, dibanding destinasi pariwisata yang masuk kategori New7wonders. Sebab, masyarakat Labuan Bajo tetap menolak meski Presiden Jokowi telah mendukung kenaikan tarif ini.
Kekisruhan pariwisata di Flores hari-hari ini, inti soalnya adalah, pemerintahan telah memberi kuasa kepada setidaknya empat perusahaan untuk berbisnis sarana dan jasa wisata di dalam Taman Nasional Komodo, namun tarif masuk dinaikkan jadi 3,75 juta yang dikekola PT Flobamor.