PINUSI.COM - Nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.250 per dolar AS, pada pembukaan perdagangan Rabu (17/4/2024), turun 0,49% dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Sejak April 2020, posisi ini adalah yang terendah.
Bagaimana dengan harga handphone (HP) di Indonesia? Meskipun HP diproduksi di Indonesia, banyak komponennya diimpor dari luar negeri.
Harga ritel HP mungkin naik untuk mengimbangi biaya produksi pabrikan ponsel, jika rupiah terus melemah.
Ditanya tentang fenomena ini, Djunadi Satrio, Head of Corporate Communications Erajaya Group, mengatakan pihaknya terus mengamati perkembangan dan dinamisme ekononi makro dan mikro di tingkat nasional, regional, dan global.
Sebuah perusahaan yang menjual dan mendistribusikan perangkat elektronik menyatakan, mereka masih akan meninjau dampak pelemahan rupiah terhadap operasi Erajaya Group.
Perwakilan OPPO Indonesia mengakui, industri merasa khawatir tentang nilai rupiah yang melemah.
Namun, sejauh ini hal tersebut tidak akan berdampak pada bisnis OPPO di Indonesia.
Verry Octavianus, Manajer Pemasaran Produk Senior Samsung Electronics, mengungkapkan hal yang sama.
Ia menyatakan, Samsung akan terus berinovasi dalam berbagai lini dan memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan.
Sebelum ini, Mari Elka Pangestu, seorang ekonom senior dan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, mengatakan penguatan dolar dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh keprihatinan pelaku pasar keuangan terhadap peningkatan ketegangan perang di Timur Tengah, setelah Iran meluncurkan rudal ke Israel pada Sabtu lalu.
Menurut Mari, inflasi akan meningkat di masa depan karena nilai dolar naik, yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah.
Ini terutama berlaku untuk barang-barang yang bahan bakunya diimpor. (*)