Gempa Afghanistan: Lebih dari 1.000 Nyawa Menghilang, Masyarakat Berupaya Menyelamatkan Korban
![Gempa Afghanistan: Lebih dari 1.000 Nyawa Menghilang, Masyarakat Berupaya Menyelamatkan Korban](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_8001696915426F78j7eeacAAzreK.jpeg)
Tim penyelamat berupaya menggali korban yang selamat dari gempa bumi. Sumber: X/WorldTimesWT
PINUSI.COM – Gempa 6,3 Magnitudo mengguncang wilayah
provinsi Herat, Afghanistan yaitu wilayah dengan bangunan-bangunan yang terbuat
dari bata lumpur pada Sabtu pagi.
Menurut PBB, Warga desa hanya menggunakan
tenaga manusia dan alat sederhana untuk mencari lebih dari 500 orang yang
hilang akibat gempa dahsyat tersebut.
Ada kekhawatiran atas jumlah korban yang tewas
bisa jauh lebih tinggi.
Baca Lainnya :
Gempa tersebut juga melanda wilayah Zindajan,
yaitu sebuah distrik pedesaan sekitar 40 km dari kota Herat. Menurut kantor PBB
untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan(OCHA) diperkirakan seluruh rumah hancur total.
Pemerintah Taliban dan organisasi bantuan
awalnya mengalami kesulitan di dalam memperkirakan jumlah kematian dan jumlah
orang yang belum ditemukan. Wilayah tersebut juga menjadi tempat tinggal bagi masyarakat
yang terpaksa mengungsi akibat konflik dan kekeringan, sehingga pemerintahan setempat
merasa kesulitan untuk mengetahui secara pasti berapa banyak penduduk yang ada
di sana.
Dengan fasilitas kesehatan yang tidak memadai mengalami kesulitan dalam menangani korban luka, yang bahkan jumlahnya sekarang sudah mencapai lebih dari 1.600 orang. Banyak dari mereka (korban) dirujuk ke Rumah Sakit daerah Herat, yang di mana tim dari badan amal yang bernama Medecins Sans Frontieres (MSF) yang telah beroperasi sejak Sabtu.
Menurut Prue Coakley selaku pejabat perwakilan
MSF di Afghanistan mengatakan “Beruntungnya, mayoritas orang yang datang
sebagai pasien bukanlah kasus darurat. Namun, banyak dari mereka (korban) tidak
memiliki tempat tinggal, sehingga mereka terpaksa harus tinggal di rumah sakit
sementara itu pihak berwenang berusaha mencari tempat alternatif untuk mereka
tinggal.”
Pemerintah Taliban menyatakan bahwa para korban
gempa membutuhkan air bersih, makanan, obat-obatan, pakaian, dan beberapa
perlindungan berupa tenda. Organisasi-organisasi seperti Palang Merah
Afghanistan, MSF, Program Pangan Dunia, dan Unicef telah mengirimkan bantuan.
Akan tetapi, organisasi-organisasi tersebut menyampaikan bahwa negara yang
mengalami krisis ekonomi ini memerlukan bantuan lebih lanjut.
Baca Lainnya :
Afghanistan telah dilanda krisis ekonomi sejak adanya
kudeta oleh Taliban pada tahun 2021, yang mengakibatkan bantuan langsung kepada
pemerintah sempat dihentikan. (*)
Editor: Cipto Aldi
Penulis: Robby Nova Azhari