search:
|
PinNews

Ditolak Partai Gelora, Sekjen Partai Bulan Bintang: Prabowo Lebih Paham PKS 

Yohanes A.K. Corebima/ Selasa, 30 Apr 2024 08:30 WIB
Ditolak Partai Gelora, Sekjen Partai Bulan Bintang: Prabowo Lebih Paham PKS 

Sekjen PBB Afriansyah Noor mengatakan, diterima atau ditolaknya PKS dalam koalisi pemenang Pilpres 2024, menjadi kewenangan penuh Prabowo Subianto. Foto: Istimewa


PINUSI.COM - Partai Bulan Bintang (PBB) ikut menyoroti polemik penolakan Partai Gelora terhadap wacana bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Partai Gelora dan PBB adalah partai politik non parlemen, yang sudah bersama-sama mendukung Prabowo-Gibran sejak awal gelaran Pilpres 2024.

Sekjen PBB Afriansyah Noor mengatakan, diterima atau ditolaknya PKS dalam koalisi pemenang Pilpres 2024, tidak bisa ditentukan oleh partai pendukung, hal ini menjadi kewenangan penuh Prabowo Subianto.

Bahkan, anak buah Yusril Ihza Mahendra itu mengatakan, Prabowo jelas lebih paham PKS ketimbang Partai Gelora. 

"Semua kembali ke Prabowo-Gibran sebagai pemimpin."

"Prabowo lebih paham PKS," kata Afriansyah ketika dikonfirmasi, Selasa (29/4/2024). 

Afriansyah menilai Prabowo lebih mengetahui PKS ketimbang Partai Gelora, lantaran PKS merupakan parpol yang dua kali ikut mengusung Prabowo Subianto dalam gelaran pilpres sebelumnya. 

Afriansyah lantas menyebut pihaknya tak mau ikut-ikutan menolak PKS sebagaimana yang dilakukan Partai Gelora.

Partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada Prabowo 

"PBB tetap mematuhi apa pun keputusan presiden," tegasnya.

Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Fahri Hamzah mengaku pihaknya menolak keras kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Fahri merasa perlu menyampaikan pendapatnya tersebut, sebab Partai Gelora merupakan salah satu parpol non parlemen yang sedari awal sudah berjuang bersama Prabowo-Gibran 

Fahri mengatakan, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penolakan terhadap PKS.

Alasan paling mendasar adalah PKS merupakan salah satu parpol pengusung utama pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang selalu menggambarkan misi perubahan.  

“Sebaiknya PKS mengambil sedikit waktu untuk berpikir lebih mendalam tentang pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang selama ini diusung,” kata Fahri. 

Alasan lain yang bikin Fahri Hamzah keberatan PKS gabung koalisi Prabowo-Gibran, adalah soal ideologi partai.

Baginya, PKS harus berpikir masak-masak untuk bergabung ke koalisi pemenang Pilpres 2024, sebab semua partai politik pengusung Prabowo-Gibran mayoritas partai nasionalis. 

“Tapi masalahnya adalah dengan pikiran-pikiran dan gagasan yang selama ini dianut serta ideologinya, juga berkaitan dengan sumber daya dari jaringan dan kader yang dimiliki, sehingga itu harus diambil sebagai persoalan PKS sendiri, bukan soal dari partai lain,” bebernya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook