search:
|
PinNews

Akui Ganjar-Mahfud Keok Bukan karena Dicurangi, Bambang Pacul: Komandan Tempur Prabowo-Gibran Kelas A 

Yohanes A.K. Corebima/ Jumat, 10 Mei 2024 09:00 WIB
Akui Ganjar-Mahfud Keok Bukan karena Dicurangi, Bambang Pacul: Komandan Tempur Prabowo-Gibran Kelas A 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto, mengakui kehebatan tim Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Foto: PINUSI.COM


PINUSI.COM- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, mengakui kehebatan tim Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Bambang Pacul mengatakan, kehebatan mereka sukses menggaet simpati masyarakat yang berujung pada kemenangan besar pasangan ini. 

Bambang mengakui kualitas tim pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memang jauh di bawah tim Prabowo-Gibran.

Buktinya, Ganjar-Mahfud kalah di semua provinsi di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, yang pernah dipimpin Ganjar sebagai gubernur selama 10 tahun.

"Jadi pukulan sehebat ini hanya ada dua, ini aksi curang yang masif, atau aksi tempur yang masif."

"Ini kan hipotesanya, kita analisis akhirnya sampai pada kesimpulan, saya kalah los, kami kalah los."

"Jadi, komandan tempur mereka kelas A,” kata Bambang di sebuah wawancara yang tayang di saluran YouTube Deddy Corbuzier, dikutip pada Jumat (10/5/2024). 

Mengakui kehebatan tim Prabowo-Gibran, Bambang Pacul juga membantah tudingan Pemilu 2024 curang.

Dia menegaskan, kekalahan capres-cawapres ia yang ia dukung bukan karena aksi kecurangan seperti yang digembar-gemborkan selama ini.

Namun, kekalahan itu karena strategi politik yang diterapkan tim pemenangan tak sebaik taktik tim Prabowo-Gibran. 

“Enggak lah, pak (bukan karena kecurangan), kalah pak,” ujar Bambang Pacul menjawab pertanyaan Deddy. 

Bambang Pacul dengan begitu yakin mengatakan kekalahan Ganjar-Mahfud bukan karena kecurangan pemilu, lantaran dirinya baru mengetahui strategi dari tim Prabowo-Gibran.

Dia juga baru mengetahui kekuatan politik mereka, bahkan jumlah tim yang berjuang di lapangan pun sudah diketahuinya.

Sekali lagi, Bambang Pacul menegaskan kekalahan Ganjar-Mahfud murni karena strategi politik mereka yang tumpul di lapangan. 

“Bahwa penyebab kekalahannya aku udah tahu, siapa kira-kira ahli stratahnya, saya juga tahu."

"Jadi, mereka infrantri kekuatannya kayak apa saya tahu."

"Pasukan agak tumpul sudah agak terasa saya, tapi saya tidak mengira kekalahannya setajam ini, ngguling pak, rasanya orang kalah ngeri pak,” beber Pacul.

Ia mengatakan, tim Prabowo-Gibran yang terlibat langsung dalam pertarungan ini memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.

Mereka digembleng habis-habisan mengenai taktik memenangi pertarungan Pilpres.

Upaya keras mereka, kata Bambang, memang pantas diganjar kemenangan. 

“Saya pastikan pasukan ini yang ditata ini lebih dari tiga tahun."

"Dan terkonfirmasi persiapannya sudah lebih dari tiga tahun."

"Komandan mereka jagoan, siapa yang bisa menggerakkan badai sekuat itu, seluruh provinsi, seluruh kabupaten?"

"Jago (komandannya) kelas A bos, yang biasanya gorong-gorong, kami itu ada bener tumpul di lapangan, kena sniper,” paparnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook