PGN Bayar Sisa Obligasi Senilai Rp6,37 Triliun

Oleh farizTuesday, 28th May 2024 | 03:00 WIB
PGN Bayar Sisa Obligasi Senilai Rp6,37 Triliun
PGN Melepaskan Sisa Obligasi Senilai Rp 6,37 TriliunFoto: Dok. PNG

PINUSI.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), bagian dari Subholding Gas Pertamina, membayar sisa obligasi senilai sekitar US$ 396 juta, atau Rp6,37 triliun.

Pelunasan dilakukan tepat waktu pada 2024.

Pelunasan ini merupakan bagian dari pelunasan total nilai obligasi sebesar US$ 1,35 miliar yang diterbitkan pada 2014, dan dicatatkan pada Bursa Saham Singapura.

Pelunasan ini dilakukan sesuai periode jatuh tempo obligasi tersebut.

Nilai pelunasan 2024 sesuai dengan sisa Surat Utang yang masih beredar, setelah manajemen membelinya kembali di tahun 2022 dan 2023.

PGN membeli kembali sebagian Surat Utang ini senilai $400 juta pada 2022.

Kemudian, pada 2023, mereka membeli kembali senilai $553.440.000.

Sebagai bagian dari strategi manajemen atas liabilitas PGN, pelunasan ini bertujuan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor.

"Langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memberikan nilai lebih bagi investor," ujar Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo, lewat keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2024).

Fadjar menyatakan, PGN terus memantau perkembangan global terbaru, dan tetap berkomitmen menerapkan program kerja yang telah direncanakan, termasuk rencana investasi tahun ini.

Setelah pelunasan ini, diharapkan kinerja keuangan PGN akan meningkat, terutama dalam hal beban bunga dan memperkuat posisi keuangan perusahaan.

Selain itu, hal ini akan meningkatkan rencana kerja operasi dalam hal peluang pemanfaatan gas bumi selama masa transisi.

PGN akan memainkan peran terdepan dalam meningkatkan pemanfaatan gas bumi, dengan mengintegrasikan infrastruktur eksisting untuk berkembang, termasuk agregasi komoditas gas bumi.

"Dengan integrasi dan agregasi infrastruktur serta molekul gas, maka PGN akan dapat memenuhi kebutuhan demand-demand di titik ekonomi baru, kawasan-kawasan industri baru, melalui berbagai moda transportasi gas dan jenis molekul gas bumi, termasuk CNG LNG, demi pertumbuhan ekonomi baru yang berdampak secara nasional," urai Fadjar. (*)

Terkini

Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anak di Apartemen, Kondisi Anak Syok dan Histeris
PinTertainment | in 7 hours
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
NPWP Jokowi, Sri Mulyani dan 6 Juta Data NPWP Lainnya Bocor !
PinNews | in 6 hours
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
GP Mandalika Tidak Laku ? Tiket Baru Terjual Segini
PinSport | in an hour
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
Polisi Masih Buru IS, Tersangka Pembunuhan Penjual Gorengan, Keluarga Minta IS Menyerahkan Diri
PinNews | in an hour
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
Spoiler Lengkap One Piece Chapter 1127: Petualangan Baru di Negeri Misterius Elbaf
PinTertainment | in 38 minutes
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton  di Indonesia Selama Tur Asia
IShowSpeed Pecahkan Rekor Live Streaming 1 Juta Penonton di Indonesia Selama Tur Asia
PinTertainment | 15 hours ago
Batik Diklaim Milik  Malaysia, IShowSpeed: Batik Dari Indonesia
Batik Diklaim Milik Malaysia, IShowSpeed: Batik Dari Indonesia
PinTertainment | 15 hours ago
Hindari Makanan Ini Untuk Kalian yang Sedang Diet
Hindari Makanan Ini Untuk Kalian yang Sedang Diet
PinRec | Wednesday, 18th September 2024 | 19:09 WIB
Game Viral "Flappy Bird" Akan Hadir Kembali
Game Viral "Flappy Bird" Akan Hadir Kembali
PinTect | Wednesday, 18th September 2024 | 18:43 WIB
Apple Resmi Luncurkan iOS 18 dengan Segudang Fitur Baru: Apa Saja Fitur yang Menarik?
Apple Resmi Luncurkan iOS 18 dengan Segudang Fitur Baru: Apa Saja Fitur yang Menarik?
PinTect | Wednesday, 18th September 2024 | 18:36 WIB