search:
|
PinFood&Travel

Terlalu Pedas, Denmark Tarik Mi Samyang dari Pasaran

ragil dwisetya utami/ Jumat, 14 Jun 2024 11:30 WIB
Terlalu Pedas, Denmark Tarik Mi Samyang dari Pasaran

Tiga produk ramen instan Samyang seperti Buldak 3x Spicy & Hot Chicken, 2x Spicy & Hot Chicken, dan Hot Chicken Stew, ditarik dari pasaran di Denmark. Foto: New Strait Times


PINUSI.COM - Badan pangan Denmark menarik kembali mi samyang, ramen instan Korea Selatan, dari pasaran, yang diproduksi oleh merek terkenal di Barat.

Badan pangan Denmark memperingatkan para pencinta mi, ramen tersebut terlalu panas, sehingga dapat menyebabkan keracunan akut.

Tiga produk mi Samyang Foods dinilai memiliki kadar capsaicin yang berbahaya, komponen aktif cabai, kata Badan Pengawas Makanan dan Hewan Denmark dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).

Mengutip dari CNA, tiga produk ramen instan Samyang seperti Buldak 3x Spicy & Hot Chicken, 2x Spicy & Hot Chicken, dan Hot Chicken Stew, ditarik dari pasaran di Denmark.

"Sangat tinggi komposisi, sehingga menimbulkan risiko konsumen mengalami keracunan akut."

"Jika Anda memiliki produk tersebut, Anda harus membuangnya atau mengembalikannya ke toko tempat produk tersebut dibeli," imbau pihak Badan pangan Denmark.

Produk Samyang sangat populer di luar negeri, dengan laba operasional perusahaan mencapai rekor tertinggi lebih dari US$110 juta pada 2023.

Pihak Samyang Foods mengatakan, ini adalah pertama kalinya produk perusahaannya ditarik kembali, karena dianggap terlalu panas, dan menambahkan hal itu akan terjadi. 

“Saat ini, produk tersebut diekspor ke seluruh dunia, namun ini pertama kalinya produk tersebut ditarik kembali karena alasan ini,” kata juru bicara perusahaan tersebut kepada AFP.

Samyang Foods melihat harga sahamnya melonjak 70 persen dalam beberapa bulan terakhir, setelah ramen buldak carbonara-nya menjadi viral di TikTok, dan produk tersebut menjadi sangat populer di Amerika Serikat, sehingga ada laporan tentang kekurangannya.

Selebritas seperti Cardi B telah memosting cerita online tentang pencarian selama lebih dari 30 menit untuk menemukan mi instan yang beraroma. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook