Klarifikasi Jokowi Tak Menyurutkan Gelombang Protes Omnibus Law

Oleh CarrisaeltrMonday, 12th October 2020 | 10:06 WIB
Klarifikasi Jokowi Tak Menyurutkan Gelombang Protes Omnibus Law
Klarifikasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo belum bisa memuaskan mahasiswa (Foto: Unisbank)

Klarifikasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo belum bisa memuaskan mahasiswa

Sejak disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI), gelombang penolakan terhadap UU Cipta Kerja terus bergulir, kurun beberapa hari terakhir. Tidak hanya di Jakarta, penolakan juga terjadi di daerah-daerah lainnya, penjuru nusantara.

Meski Presiden Joko Widodo telah mengklarifikasi dan memberi penjelasan, namun niatan masyarakat untuk menolak belum surut. Rencananya hari ini, Senin (12/10/2020) hingga Jumat (16/10/2020), Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DEN KSBSI) akan menggelar aksi menolak UU Cipta Kerja.

Mengusung aspirasi serupa, Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama juga akan menggelar aksi pada Selasa (13/10/2020) besok. “Benar (ada aksi demo) pelaksananya Anak NKRI, kami bagian dari Anak NKRI,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PA 212, Novel Bakmukmin, seperti dilansir jpnn.com, Minggu (11/10/2020).

Dalam pernyataannya pada Jumat (9/10/2020) lalu, Jokowi menilai, aksi-aksi demonstrasi yang berujung kericuhan dan perusakkan fasilitas umum ini, sebagai akibat dari adanya disinformasi seputar substansi dari UU yang lebih dikenal dengan sebutan Omnibus Law ini.

Selain itu, merebaknya sejumlah berita bohong atau hoaks, makin memperkeruh suasana dan memancing gelombang penolakkan menjadi semakin membesar dan meluas. 

Bekas Walikota Solo ini berkeyakinan bahwa melalui UU Cipta Kerja ini nantinya dapat memperbaiki kehidupan jutaan perkerja di tanah air, sekaligus memperbaiki penghidupan bagi keluarga mereka juga. 

Dalam UU Cipta kerja, kata Jokowi, terdapat 11 klaster yang secara umum bertujuan untuk melakukan reformasi struktural dan mempercepat transformasi secara ekonomi.

Jokowi juga menegaskan, bahwa tidak benar adanya resentralisasi investasi di daerah, yang benar adalah, perijinan berusaha dan pengawasan tetap dilakukan pemerintah daerah (Pemda).

Hanya saja, harus dilakukan sesuai dengan NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) yang ditetapkan pemerintah pusat, agar tercipta standar pelayanan yang baik di seluruh daerah. Selain itu, sambung Jokowi, kewenangan perijinan ketegori non perijinan berusaha juga tetap ada ditangan Pemda, sehingga tidak ada perubahan. 

“Bahkan kita melakukan penyederhanaan, melakukan standarisasi jenis dan prosedur di daerah. Dan perijinan berusaha di daerah diberikan batas waktu, jadi ada service level of agreement. Jika batas waktu terlewati maka permohonan perijinan dianggap disetujui,” ujarnya.

Meski begitu, Jokowi menyadari bahwa UU ini masih belum sempurna betul, karenanya Jokowi membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat di Jakarta dan di daerah untuk memberikan masukkan kepada pemerintah.

“Saya perlu tegaskan pula, UU ini memerlukan banyak sekali PP dan Pepres, jadi setelah ini akan muncul PP dan Pepres, yang akan kita munculkan paling lambat 3 bulan setelah diundangkan. Kita pemerintah membuka dan mengundang masukan dari masyarakat, usulan dan masukan dari daerah-daerah juga masih terbuka.,” tandas dia.

Tak lupa,  Jokowi juga berpesan, kepada pihak-pihak yang masih bersikukuh menolak dan atau merasa tidak puas terhadap UU ini, dipersilakan untuk melakukan judicial review atau uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Sistem ketatanegaraan kita memang mengatakan seperti itu,” tutup Jokowi.

Terkini

Kaesang Datangi KPK, KPK: Teman Kaesang Beri Tumpangan
Kaesang Datangi KPK, KPK: Teman Kaesang Beri Tumpangan
PinNews | 4 hours ago
Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Disetujui Komisi III DPR RI
Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Disetujui Komisi III DPR RI
PinSport | 4 hours ago
Baik Untuk Kesehatan, Ini 9 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula
Baik Untuk Kesehatan, Ini 9 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula
PinRec | 5 hours ago
Kaesang Datangi KPK, Klarifikasi Soal Penggunaan Jet Pribadi ke AS
Kaesang Datangi KPK, Klarifikasi Soal Penggunaan Jet Pribadi ke AS
PinNews | 5 hours ago
Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024: 2,8 Juta Pelamar Memenuhi Syarat, Cek Disini!
Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024: 2,8 Juta Pelamar Memenuhi Syarat, Cek Disini!
PinNews | 6 hours ago
5 TWS Gaming Murah Terbaik 2024: Low Latency dan Anti-Delay
5 TWS Gaming Murah Terbaik 2024: Low Latency dan Anti-Delay
PinTect | 8 hours ago
Brisbane Roar Berikan no 7 Pada Struick, Akankah Struick Bersinar di Brisbane Roar ?
Brisbane Roar Berikan no 7 Pada Struick, Akankah Struick Bersinar di Brisbane Roar ?
PinSport | 9 hours ago
5 Rekomendasi Keyboard Mechanical Gaming Murah Terbaik 2024
5 Rekomendasi Keyboard Mechanical Gaming Murah Terbaik 2024
PinTect | 9 hours ago
Pilkada 2024: Sementara Terdapat 38 Daerah dengan Calon Tunggal
Pilkada 2024: Sementara Terdapat 38 Daerah dengan Calon Tunggal
PinNews | 10 hours ago
Nikita Mirzani Hadiri Pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan Terkait Kasus Vadel
Nikita Mirzani Hadiri Pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan Terkait Kasus Vadel
PinTertainment | 10 hours ago